WONOGIRI--Populasi kera di Gunung Kelir, Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri meningkat dalam tiga tahun terakhir, saat ini diperkirakan jumlahnya lebih dari 1.000 ekor.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Untuk mengurangi populasi kera tersebut warga berharap pemerintah bersedia mendatangkan pemburu dari Suku Badui untuk menangkap kera-kera tersebut.
Warga RT 001/ RW 003, Dusun Tanjung, Desa Sembukan, Edi Santoso, 30, saat ditemui Solopos.com di ladangnya, Jumat (5/10/2012), mengatakan populasi kera di Gunung Kelir saat ini sudah mencapai lebih dari 1.000 ekor dan sangat meresahkan warga sekitar, karena seringkali kera-kera itu datang dan mencuri makanan di dalam rumah.
Dia menuturkan pada 2009 lalu, pemerintah setempat mendatangkan Suku Badui untuk menangkap kera-kera tersebut. “Ada 300 ekor kera yang tertangkap dan katanya dibawa ke kebun binatang dan ada juga yang dikarantina,” ujarnya.
Edi mengaku bingung dengan jumlah kera yang ada saat ini. Pasca penangkapan kera 2009 lalu hingga saat ini jumlahnya malah semakin banyak. Edi menceritakan kera–kera itu sering merusak pipa-pipa air yang mengalir dari Gunung Kelir ke rumah warga saat musim kemarau ini. Edi menambahkan petani setempat mensiasati kera-kera tersebut dengan membawa anjing untuk menakut-nakuti kera tersebut. “Saat ini kami juga mensiasati dengan tidak menanam palawija di semua ladang,tetapi sebagian kami ganti pohon jati,” ujarnya.
Dia menuturkan kera-kera itu biasa turun dari Gunung Kelir sekitar pukul 12.00 WIB. “Lebih dari 200 ekor jika mereka datang sehingga warga sering kali juga takut sendiri,” ujarnya.
Sementara Camat Sidoharjo, Supardi, mengatakan baru mendengar masalah itu. “Yang jelas saya baru dapat laporan tentang jumlah kera itu saat ini sudah ribuan,” ucapnya.
Dia menjelaskan saat musim kemarau kera-kera tersebut selalu turun ke permukiman warga untuk mencari makan. Ia mengimbau agar masyarakat membuat laporan resmi.“Kami akan carikan solusi secepat mungkin terkait masalah tersebut, yang jelas kami akan koordinasi dengan Perhutani agar penanganan segera dilakukan,’’ ujarnya.
Dia mengaku saat ini pihaknya akan menanam Pohon talok dan buah-buahan lainya di Gunung Kelir untuk mencegah kera-kera itu agar tidak turun ke permukiman.