SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi kamar hotel (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Maraknya pembangunan hotel berbintang di Jogja semakin mendesak hotel non bintang atau hotel kelas melati. Beberapa hotel melati bahkan telah banyak yang dijual oleh pemiliknya.

“Hotel melati saat ini terkendala promosi, sehingga maraknya pembangunan hotel bintang semakin mendesak hotel ini,” ujar Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab M. Danunegoro saat ditemui di kantornya, Selasa (29/10/2013) lalu.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Selama ini pemasaran hotel-hotel melati masih tradisional. Istidjab mengatakan agar dapat terus eksis mendukung sektor hospitality dan pariwisata DIY, hotel kelas melati perlu mencari cara promosi yang berbeda.

Ekspedisi Mudik 2024

“Seperti yang dilakukan salah satu hotel di kawasan Malioboro. Itu hotel melati, tapi promosinya mereka memanfaatkan e-commerce. Pangsa pasar yang dibidik yakni wisatawan asing dari berbagai negara,” ungkap Istidjab.

Saat ini terdapat 12 hotel baru yang telah beroperasi. Sementara total hotel bintang yang ada di Jogja saat ini menurut data dari PHRI terdapat 60 hotel dengan total kamar 6.000 kamar. Istidjab mengungkapkan hotel kelas melati jumlahnya masih jauh lebih besar dibandingkan hotel bintang.

“Sekarang ini hotel melati ada 1.100 hotel dengan jumlah kamar 12.660 kamar. Pembatasan hotel ini memang aturannya baru lisan, sampai saat ini saja sudah ada 30 hotel yang sudah keluar ijin pembangunannya,” ungkap General Manager Hotel Grand Quality ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya