SOLOPOS.COM - Kamera trap yang dipasang di kawasan TN Meru Betiri pada tahun 2022 merekam seekor macan tutul Jawa yang menandai wilayahnya di salah satu pohon di TN Meru Betiri pada Mei 2022. (ANTARA/HO-TN Meru Betiri)

Solopos.com, JEMBER — Populasi macan tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, terpantau mengalami pertambahan dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah macan tutul Jawa di taman nasional itu terdata ada 17 ekor.

Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri, Nuryadi, mengatakan tren populasi sejumlah satwa liar yang berada di dalam kawasan Taman Nasional (TN) Meru Betiri cenderung bertambah. Berdasarkan identifikasi pola macan tutul, populasi macan tutul Jawa pada tahun 2017-2021 secara berurutan sebanyak 6 ekor pada 2017, 15 ekor pada 2018, 12 ekor pada 2019, 15 ekor pada 2020, dan 17 ekor pada 2021.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tren populasi sejumlah satwa liar yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri, termasuk macan tutul, cenderung bertambah. Tugas kami menjaga hutan sekaligus menjaga satwa di dalamnya,” kata Nuryadi saat ditemui di Kantor TN Meru Betiri di Jember, Selasa (21/3/2023).

Dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia pada 21 Maret 2023, pihak TN Meru Betiri tak henti-hentinya melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut andil dalam menjaga kawasan taman nasional.

Salah satu mandat pengelolaan kawasan TN Meru Betiri adalah perlindungan habitat satwa langka, terutama macan tutul Jawa.

Kepadatan (densitas) satwa langka itu diperkirakan berturut-turut sebesar 4,7 (2017), 5,8 (2018), 6,1 (2019) dan 6,4 (2020) untuk setiap 100 km2.

“Berdasarkan data statistik jumlah individu unik macan tutul Jawa yang telah teridentifikasi sejak tahun 2017 hingga 2022 sebanyak 17 individu, sehingga habitat dan ekosistemnya masih relatif terjaga berada di dalam kawasan,” tuturnya.

Ia mengatakan pemantauan terhadap macan tutul dilakukan setiap tahun untuk melihat perkembangan populasi atau perilaku satwa tersebut untuk memastikan sejauh mana keberlangsungan satwa-satwa tersebut di dalam kawasan taman nasional.

“Kami mengimbau masyarakat di sekitar penyangga hutan ikut menjaga kelestarian kawasan TN Meru Betiri, sehingga flora dan fauna juga terpelihara dengan baik,” katanya.

Nuryadi berharap kegiatan yang dilakukan dengan masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) semakin memperkuat komitmen dan kerja sama antara berbagai pihak dalam menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati di TN Meru Betiri.

Sementara itu, Koordinator Pemantauan macan tutul Jawa TN Meru Betiri Nur Kholiq mengatakan pemantauan populasi macan tutul dilakukan selama tiga tahun sekali setelah dilakukan evaluasi secara berkala, namun monitoring satwa tersebut tetap dilakukan setiap tahun dengan menggunakan kamera trap.

“Dalam menghitung populasi macan tutul, petugas hanya menghitung jumlah macan tutul dewasa saja. Kamera trap yang kami pasang tahun lalu juga memotret adanya macan tutul di sejumlah kawasan TN Meru Betiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya