SOLOPOS.COM - Amien Rais (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SOLO - Terpilihnya Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) di Kongres V meramaikan dinamika politik Tanah Air. Nama Amien Rais kembali menjadi pembahasan hangat di kalangan publik.

Zulhas kembali memimpin partai berlambang matahari terbit itu mengungguli lawannya, Waketum PAN Mulfachri Harahap dalam Kongres V PAN di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mulfachri Harahap diketahui mendapatkan dukungan dari senior PAN, Amien Rais. Kekalahan ini menjadi yang perdana jago Amien Rais gagal memimpin partai.

Panen Kedelai Wonogiri Menurun dari Tahun ke Tahun, Ini Sebabnya

Ekspedisi Mudik 2024

Amier Rais adalah sosok yang berperan besar melahirkan PAN. Sejarah mencatat, hanya tiga bulan setelah Orde Baru bubar seiring lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, Amien Rais dan sejumlah tokoh lainnya mendeklarasikan PAN pada 23 Agustus 1998.

Sepak-terjang Amien Rais kerap menggemparkan dan tak jarang memantik kegaduhan publik. Inilah yang membuat sejumlah pendiri PAN menulis surat terbuka tertanggal 26 Desember 2018.

Berikut deretan kontroversi Amien Rais dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber;

Disebut Dalam Tipikor

Mengutip Detik.com, bulan Juni 2017 nama Amien Rais disebut oleh jaksa KPK dalam persidangan tindak pidana korupsi dengan terdakwa Siti Fadilah Supari. Dalam surat tuntutan jaksa, sejumlah uang yang diterima sebagai keuntungan pihak swasta juga mengalir ke rekening Amien Rais.

Awalnya, pada September 2005, Siti beberapa kali bertemu dengan Direktur Utama PT Indofarma Global Medika dan Nuki Syahrun, selaku Ketua Soetrisno Bachir Foundation (SBF). Nuki merupakan adik ipar Soetrisno Bachir.

Menurut jaksa, berdasarkan fakta persidangan, penunjukan langsung yang dilakukan Siti terhadap PT Indofarma merupakan bentuk bantuan Siti terhadap Partai Amanat Nasional (PAN).

Pengangkatan Siti sebagai Menteri Kesehatan merupakan hasil rekomendasi Muhammadiyah.

Tak lama kemudian, Soetrisno Bachir memberikan klarifikasi bahwa Amien Rais tidak ada hubungannya dengan kasus korupsi yang sedang ditangani KPK, sehingga diduga menjadi alasan mengapa Amien Rais tidak pernah dipanggil KPK.

Ricuh Kongres PAN Hingga Lempar Kursi, Netizen Ingatkan Perang Badar Amien Rais

Partai Allah

Pernyataan lain Amien Rais yang menuai kontroversi datang saat mengisi tausiah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4/2018) pagi. Kala itu, Amien menyebut partai Allah dan partai setan.

"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," ujar Amien seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

"Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, yaitu partai setan. Ketahuilah partai setan itu, mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," imbuh dia.

Kelompok Cyber Indonesia membuat laporan terhadap mantan Ketua MPR itu dengan nomor LP/2070/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus, di Mapolda Metro Jaya, Minggu (15/4/2018).

Amien Rais Beri Bocoran Caketum PAN, Anaknya Masuk Bursa

Jokowi Pengibulan

Saat menjadi pembicara di Bandung pada Minggu 18 Maret 2018, Amien Rais menuding pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi adalah kebohongan publik.

Menurut Amien, saat Pemerintah sibuk membagikan sertifikat tanah, ada 74 persen negeri ini dikuasai kelompok tertentu.

"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat (oleh Presiden Jokowi), bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" ujar Amien.

Pernyataan itu menimbulkan pro dan kontra. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menyebut kritik Amien tak lebih dari sekadar asal bunyi.

"Salahnya (pembagian sertifikat) di mana? Asbun (asal bunyi) saja itu. Saya pikir enggak boleh asal ngomong, apalagi senior. Dia (Amien) kan berapa (umurnya)? 70 tahun. Saya kan 71 tahun juga," ujar Luhut geram.

Amien Rais Ngamuk di Kongres PAN



People Power Enteng-Entengan

Amien Rais menyatakan akan menggalang people power alih-alih mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) setelah Prabowo Subianto kalah di Pilpres 2019.
Pernyataan ini disampaikan saat Apel Siaga 313 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, pada 31 Maret 2019.

Aksi kala itu diikuti beberapa organisasi seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI). Amien Rais sendiri menjabat Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Seruan people power oleh Amien Rais ini memantik protes dari banyak pihak lantaran dianggap menabrak proses hukum. Mahkamah Konstitusi selaku lembaga yang disinggung Amien Rais turut mengecam.

Belakangan Amien Rais memperbarui pernyataannya dengan istilah baru "people power enteng-entengan."

"Jadi yang saya kembangkan sesungguhnya people power enteng-entengan, bukan seperti people power yang mau mengganti rezim atau menjatuhkan presiden, itu sama sekali jauh," kata Amien kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, dilansir Detik.com, Jumat (24/5/2019).

Jin dan Genderuwo Hotel Borobudur

Amien Rais sempat menolak penghitungan suara dilakukan KPU di Hotel Borobudur. Alasannya, ia khawatir bakal terjadi kecurangan dilakukan oleh "jin" dan "genderuwo".

Penghitungan suara Pilpres di Hotel Borobudur sudah dua kali dilakukan.

Pertama pada pemilu 2004. Saat itu pemenangnya adalah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Dan kedua kalinya pada pemilu 2009, pemenangnya pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Sedangkan pada pemilu 2014 penghitungan suara dilakukan di Kantor KPU. Pemenang Pilpres 2014 adalah pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Pernyataan Amien ini langsung jadi heboh. Pihak Hotel Borobudur dan KPU langsung angkat suara. Manajemen Hotel Borobudur membantah pernyataan Amien Rais. Menurut pihak hotel, pernyataan itu tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya