Popularitas Turun, Megawati Menduga Semakin "Disembunyikan" dari Publik

Megawati Soekarnoputri (Dok/JIBI)

JAKARTA–Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasakan dirinya semakin hari semakin “disembunyikan” dari publik.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Saya pernah menjadi Presiden, jadi tahu betul rasanya (publikasi), saya sekarang makin hari seperti semakin disembunyikan,” kata Megawati di Jakarta, Sabtu (23/2/2013).

Ia menyampaikan hal itu terkait semakin besarnya peran intelijen dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Megawati mengaku sangat paham peran intelijen dan cara mereka bekerja, sehingga ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang menggunakan peran intelijen untuk menurunkan popularitas Mega di mata masyarakat.

“Wartawan kok ya ikut lupa ya, ketika mereka bicara tokoh reformasi misalnya, kok saya tidak ada. Jengkel saya,” ucapnya.

Ia mengaku bukan dirinya ingin dipublikasikan media secara besar-besaran. “Bukannya saya ingin, tapi masyarakat harus mengetahui kenyataan, itu saja yang saya minta,” ujarnya.

Mega berpendapat saat ini banyak pihak yang merancang dan menjebak masyarakat untuk terus berada dalam ilusi yang jauh dari kenyataan, termasuk berupaya unuk menutup-nutupi sejarah yang sebenarnya terjadi.

Ia meminta masyarakat untuk tidak takut lagi terhadap tekanan politik apapun dan berbangga menjadi bagian dari bangsa yang besar.

“Di sini juga peran media yang netral diperlukan. Kalau tidak ada media yang bisa netral, kita akan terus berada di alam ilusi itu,” katanya.

Bung Karno dalam pidatonya pernah berkata bahwa di dunia ini hanya ada dua hal yang bisa memberi terang yakni matahari dan pers.

Megawati ingin pers di Indonesia melakukan prinsip memberikan rasa terang kepada masyarakat di Indonesia secara lebih bertanggung jawab.