Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jateng satu ini memang rajin turun ke daerah-daerah. Ia keluar masuk kampung, bertemu langsung dengan rakyat, mendengar aspirasi dan memberikan bantuan stimulan. Dalam kesempatan menjadi pembicara saat Seminar Nasional Jagongan Lurik di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (8/3) lalu, Poppy Dharsono, mengampanyekan lurik sebagai asli budaya Indonesia, khususnya Kabupaten Klaten.
Ia mendorong Pemkab Klaten memberikan dukungan kepada perajin kain lurik agar dapat terus berkarya dan menjadi tulang punggung ekonomi warga. Lurik ada sejak ratusan tahun silam yang dibuktikan dengan gambar di dinding candi Borobudur. Lurik itu lambang kesederhanaan, tegas dan dinamis. Poppy tak sungkan menampilkan produk lurik dalam pergelaran mode di luar negeri.
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
Dukungan Poppy terhadap kain lurik hanya contoh dari banyaknya dukungan Poppy terhadap keberlangsungan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jateng. Bahkan jauh sebelum ia menjadi senator asal Jateng, wanita berlatar belakang desainer dan model ini telah mendorong UMKM. Menurutnya, usaha itu adalah denyut nadi perekonomian warga Jateng yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan. “Untuk itu, salah satu kunci menyejahterakan rakyat adalah dengan membangun UKM,” kata dia saati ditemui Espos seusai seminar.
Ia berargumen memberdayakan rakyat khususnya harus dilakukan dengan keseriusan, sistematik dan kerja keras. “Bersama tim, saya biasa blusukan keluar-masuk kampung untuk lihat secara langsung kondisi mereka.”
Poppy terlibat langsung di beberapa aktivitas UKM seperti kopra, furnitur, kerajinan tangan, kain lurik, batik dan lainnya.
Sebagai anggota DPD, ia memberi stimulan berupa bantuan kepada masyarakat untuk dapat membantu menggerakkan UMKM. “Saya tidak semata-mata memberi dana tapi semacam stimulan,” terangnya. Dengan memberikan kail daripada ikannya, tidak membuat masyarakat menjadi pasif namun diharap dapat berkembang masif dan perkembangan usaha tersebut dapat terus di pantau, sehingga dari sisi kemanfaatan, stimulan tersebut dapat tepat sasaran.