SOLOPOS.COM - Pasangan M Iqbal (kanan) dan Egar Prasetyo berpose usai menerima pengalungan medali emas nomor ganda putra cabang tenis meja. (JIBI/Semarangpos.com/Tim Humas Popnas Jateng)

Popnas XIV 2017 nyaris diakhiri tim tenis meja Jateng dengan penuh rasa malu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Muhammad Iqbal dan Egar Prasetyo menyelamatkan muka kontingen Jateng dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV 2017. Pasangan Jateng 1 itu meraih satu-satunya medali emas dari cabang tenis meja yang pertandingannya berakhir Minggu (17/9/2017) di Laboratorium Prof. Soegijono Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Gunungpati, Kota Semarang, Jateng.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Dalam babak final ganda putra itu, Minggu, Iqbal/Egar menundukkan duet Jabar 2 Rizky Cahya Maulana/Raga Gusti Diningrat dengan skor amat ketat 3-2 (11-7, 9-11, 11-4, 12-14, 11-4). Selain merupakan satu-satunya medali emas bagi kontingen Jateng dari cabang tenis meja, medali emas ini semakin berarti karena membuktikan bahwa Jateng berhasil mempertahankan gelar nomor ganda putra popnas.

Dengan kemenangan Iqbal/Egar utu, secara keseluruhan Jateng mengoleksi satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu dari cabor tenis meja pada Popnas XIV 2017. Satu medali perak diraih Jateng dari nomor beregu putri, tiga perunggu masing- diperoleh beregu putra, Anggawani Cahyaning (tunggal putri) dan Egar (tunggal putra).

Juara umum cabang tenis meja direngkuh DKI Jakarta yang menggenggam lima emas, satu perak, dan tiga perunggu. Posisi kedua ditempati Jatim yang meraih satu emas, dua perak, dan tiga perunggu, disusul tuan rumah Jateng (1-1-3).

Manajer Tim Jateng M Irfan mengatakan, prestasi ini sangat realistis mengingat tingkat persaingan yang kompetitif. Dengan mengandalkan materi yang masih muda, Jateng memang menargetkan satu medali emas di Popnas.

“Harapan kami ada kejutan, tapi DKI Jakarta amat siap dalam menyiapkan pemainnya. Ditambah lagi, para pemain kami harus menghadapi para pemain nasional,” kata Irfan. Pelatih senior Eddie Pramudjie mengaku salut pada mental bertanding pemain Jateng.

Di tengah persaingan ketat, berhasil mengambil satu dari tujuh emas yang diperebutkan. Prestasi ini mengajarkan betapa butuh persiapan matang untuk menjadi terbaik. Dia mencontohkan DKI, yang “menyekolahkan” pemainnya ke Tionkok untuk berlatih dan mengikuti serangkaian uji coba.

“Ini tentu menjadi pembelajaran bagi kami, agar lebih siap dan matang dalam menyiapkan tim,” imbuhnya sebagaimana dikutip Tim Humas Popnas Jateng yang diterima Semarangpos.com, Minggu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya