SOLOPOS.COM - ilustrasi (duniaolahraga.com)

Popda Sukoharjo batal karena minimnya koordinasi.

Solopos.com, SUKOHARJO—Anggota legislatif menilai batalnya Pekan Olahraga Daerah (Popda) tingkat SD lantaran minimnya koordinasi antarinstansi terkait di Pemkab Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggaran daerah pun dihabiskan untuk membiayai berbagai proyek fisik yang dikerjakan pada 2018.

Popda tingkat SD pada 2018 batal dilaksanakan lantaran terjadi miskomunikasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Mereka tak mengalokasikan anggaran untuk membiayai event olahraga tahunan yang diikuti para siswa.

“Saya menyayangkan Popda tingkat SD batal digelar lantaran instansi terkait tidak mengalokasikan anggaran. Yang dirugikan para siswa yang sudah berlatih keras secara rutin,” kata anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo, Martono, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (9/3/2018).

Menurutnya, sebagian peserta Popda tingkat SD merupakan bibit atlet muda yang bertalenta tinggi di setiap cabang olahraga (Cabor). Mereka bisa mengasah kemampuan saat bertanding dengan siswa lain di ajang Popda. (baca juga: PENDIDIKAN SUKOHARJO : Popda SD Lagi-Lagi Tak Digelar, Pegiat Olahraga Kecewa)

Tak menutup kemungkinan muncul bibit-bibir atlet muda yang bisa berlaga di event olahraga level nasional bahkan internasional. Mereka menorehkan prestasi emas saat bertanding di ajang tersebut.

“Investasi pendidikan jauh lebih penting dibandingkan pembangunan fisik. Para siswa berprestasi nonakademik merupakan investasi pendidikan yang harus diperhatikan eksekutif,” ujar dia.

Semestinya, Dispora Sukoharjo mengalokasikan anggaran untuk membiayai penyelenggaraan Popda tingkat SD. Sebelum penyelenggaraan Popda, Dispora terlebih dahulu berkoordinasi dengan Disdikbud Sukoharjo.

Martono meminta instansi terkait mengevaluasi program Popda tingkat SD sehingga tak terulang lagi pada 2019.

“Jangan sampai masalah ini terulang lagi. Popda merupakan event olahraga tahunan yang dilaksanakan di setiap daerah,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Mulyadi, mengatakan beberapa pegiat olahraga mendatangi Kantor Disdikbud Sukoharjo untuk menanyakan ihwal penyelenggaraan Popda tingkat SD. Lantaran dipastikan batal, mereka lantas berinisiatif menyelenggarakan event olahraga serupa Popda yang diikuti para siswa.

Mulyadi bakal menerbitkan sertifikat atau piagam siswa berprestasi kepada para siswa yang menyabet juara di masing-masing cabor.

“Kendati Popda batal, Disdik Sukoharjo tetap menerbitkan piagam siswa berprestasi sebagai wujud penghargaan kepada para siswa. Piagam ini menjadi nilai plus saat pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru [PPDB] jenjang SMP pada tahun ajaran baru,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya