SOLOPOS.COM - Santri di Ponpes Syafi'i Akrom Kota Pekalongan dites swab antigen usai acara Haflah Akhirussanah. (Detik.com)

Solopos.com, PEKALONGAN – Lockdown lokal diterapkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Syafi’i Akrom di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Setelah adanya temuan puluhan santri yang reaktif saat dites swab antigen virus Corona atau Covid-19.

“Iya di pondok pasti, kita lockdown dulu. Lockdown lokal pondok, sampai semuanya santri dinyatakan negatif,” kata Walikota Pekalongan, Ahmad Afzan Arslan Djunaid saat meninjau pelaksanaan tracing dan testing di Ponpes Syafi’i Akrom, Selasa (15/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tes swab antigen ini digelar usai Ponpes Syafi’i Akrom menggelar Haflah Akhirussanah, Senin (14/6) malam. Acara yang dihadiri ratusan santri itu digelar tanpa menerapkan protokol kesehatan dan berakhir dengan dibubarkan petugas.

Tim Satgas Covid-19 Kota Pekalongan kemudian melakukan tes swab antigen pada 106 santri dari total 750 santri/santriwati. Hasil sementara ditemukan ada 27 santri yang dinyatakan reaktif Covid-19.

Baca juga: Ketersediaan Bed Isolasi & ICU di 17 Daerah di Jateng Mengkhawatirkan

Petugas kembali melakukan tes swab antigen terhadap 400 santri Selasa siang. Hasilnya ditemukan ada 38 santri  Ponpes Syafi’i Akrom yang reaktif Corona.

“Yang reaktif dilakukan isolasi mandiri, terus kita suplay obat/suplemen. Isolasi di sini, di pondok. Alhamdulillah masih ada tempat,” terang Ahmad.

Ditemui terpisah, Pengasuh Ponpes Syafi’i Akrom, Abdul Kholid, membenarkan acara Haflah Akhirussanah, Senin (14/6) malam dibubarkan petugas. Pihaknya pun memaklumi alasan pembubaran acara tersebut.

“Kita juga menghormati lah, apa yang dilakukan tim gugus tugas Covid-19, karena memang melakukan tugas negara. Tetapi di sini kita perlu terangkan dan jelaskan. Bahwa acara Haflah Akhirussanah ini bukan pengajian akbar. Yang akbar itu sound system-nya,” jelas Abdul.

Baca juga: FGD IAIN Salatiga Bahas Regulasi dan Perizinan Mahasiswa Asing

Diikuti Kalangan Internal

Abdul menerangkan sebelum pandemi Covid-19 acara Haflah Akhirussanah yang digelar setahun sekali itu selalu dihadiri hingga ribuan orang. Namun, di masa pandemi corona ini, pihaknya mengklaim acara hanya diikuti kalangan internal ponpes Syafi’i Akrom.

“Kalau jumlah pengunjung hanya 750 dan itu adalah santri putra dan putri. Mereka setiap hari sudah bersosialisasi bersama di pondok,” katanya dikutip dari Detik.com.

“Mereka setiap hari bersosial bersama. Di Ponpes Syafi;i Akrom ini ada poskestren (pos kesehatan pesantren) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Insyaallah anak-anak kita sehat. Makanya kita meningkatkan iman dan imun,” tambah Abdul.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya