SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi menyelamatkan etnis Rohingya (Istimewa/Thedailystar.net)

Keluarga besar Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan Bantul menolak ajakan aksi pada 8 September 2017, di Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah

Harianjogja.com, BANTUL- Keluarga besar Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan Bantul menolak ajakan aksi pada 8 September 2017, di Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga, Beny Susanto mengatakan kekerasan, pembunuhan dan berbagai kedholiman yang menimpa Etnis Rohingya, negara bagian Rakhine Myanmar, merupakan tindakan biadab yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan dan agama-agama.

“Tentu saja harus dihentikan dan segera dilakukan langkah-langkah keamanan, bantuan dan hukum yang komprehensif,” katanya, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Rabu (6/9/2017).

Meski demikian, pihaknya tetap mengikuti arahan Ketum PBNU KH. Prof. Said Aqil Siroj bahwa aksi di Borobudur salah alamat. Sebagai mana dilakukan berbagai pesantren, kaum muslimin di berbagai masjid, aksi yang lebih diutamakan adalah penggalangan dana, bantuan, membaca qunut nazilah, sholawat dan mendorong, memantau langkah politik-diplomatis melalui pemerintah RI.

Dalam kerangka islam rahmatan lil ‘alamin ala aswaja anahdliyah, lanjutnya, aksi yang dilakukan harus dalam koridor maslahah (membawa berbagai potensi kebaikan) dan menghindari mafsadat (berbagai potensi kerusakan).

Sejauh ini, menurutnya, upaya diplomatis dan politik Pemerintah RI melalui Menlu Retno Marsudi menunjukan komitmen dan kemajuan yang penting bagi sebagian solusi tragedi kemanusian di Myanmar. “Berbeda halnya jika pemerintah RI berpangku tangan, dan mendiamkan hal tersebut tentu akan berlainan sikap dan aksinya,” kata dia.

Beni melanjutkan, di tengah situasi keprihatinan mendalam atas kedholiman yang menimpa Etnis Rohingnya, kaidah Dar ulmafaasid muqoddamun ‘ala jalbil masholih patut diperhatikan.

“Kami menolak berbagai kemungkinan yang berpotensi membawa kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil potensi kebaikan yang mungkin terjadi,” tegasnya.

Oleh karena itu pihaknya mengajak seluruh kaum muslimin dan umat beragama, terutama DIY agar menghindari aksi di Candi Borobudur Mangelang. “Ponpes Sunan Kalijaga juga mendukung langkah Polri yang tidak memberikan izin rencana aksi di sana sebagai langkah preventif yang tepat. Bukan karena melarang aksi, tetapi demi kebaikan bersama dan kondusifitas bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya