Solopos.com, MADIUN -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur siap menerima anak-anak pengungsi Wamena asal Jawa Timur.
Pondok pesantren akan memberikan ruang bagi anak-anak pengungsi Wamena untuk mencari ilmu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
"Kami sudah ketemu dengan PWNU Jatim. Pesantren milik NU siap menerima anak-anak [pengungsi Wamena] yang ingin belajar di pondok pesantren," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi RSUD dr. Soedono Madiun, Jumat (11/10/2019).
Khofifah menyampaikan sudah menemui Wakil Ketua Rais Syuriah PWNU Jatim, K.H. Anwar Iskandar, untuk membahas persoalan itu.
Pondok pesantren milik PWNU Jatim menurutnya dilengkapi dengan pendidikan formal seperti SMA, MA, SMK, MTs, hingga perguruan tinggi. Sehingga para pengungsi Wamena asal Jatim yang hendak melanjutkan pendidikan bisa memilih lembaga pendidikan di ponpes tersebut.
"Itu untuk yang muslim. Kalau untuk yang non-muslim bisa sekolah lain," kata Gubernur Jatim.
Khofifah menyampaikan jumlah perantau atau pengungsi Wamena yang merupakan warga Jawa Timur setiap hari berubah. Hampir setiap hari ada warga Jatim di Wamena yang pulang ke kampung halaman karena terdampak kerusuhan di wilayah tersebut.
Khofifah menyampaikan saat ini ada 519 warga Jatim yang meninggalkan Papua melalui jalur laut atau dengan kapal. Ratusan orang itu berangkat dari Jayapura melalui laut pada Jumat (11/10/2019) sekitar pukul 05.00 WIB atau sekitar pukul 03.00 WIB waktu Jayapura.
"Dibutuhkan waktu lima hari untuk sampai di Tanjung Perak. Mereka akan melakukan perjalanan selama lima hari ke depan," kata Khofifah.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
