SOLOPOS.COM - Wakil Gubenur Jawa Tengah Taj Yasin. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, SEMARANG -- Wakil Gubernur atau Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen Zubair, angkat bicara terkait kasus penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren seperti yang terjadi di Wonogiri.

Lingkungan ponpes di Sempon, Wonogiri, telah dikategorikan sebagai klaster Covid-19. Menurut pria yang karib disapa Gus Yasin itu, penularan Covid-19 di lingkungan ponpes terjadi karena kurang disiplinnya penerapan protokol kesehatan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu yang kerap diabaikan adalah physical distancing atau jaga jarak. Bagi warga ponpes, lanjut Gus Yasin, physical distancing memang kerap diabaikan. Terutama saat bertemu orang yang dihormati seperti kiai.

Inginkan Perubahan, Paguyuban Mantan Kades Merapat Ke Joswi Di Pilkada Sukoharjo 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Gus Yasin, seorang santri jika berjumpa kiai selalu berjabat tangan atau bersalaman. Kontak fisik inilah yang menurut Wagub Jateng itu kerap menjadi media penularan Covid-19 di lingkungan ponpes seperti di Wonogiri.

“Maka itu, mulai sekarang cara-cara itu harus diubah. Bersalaman itu enggak perlu kok bersentuhan. Bisa dilakukan dengan salaman bil qolbi. Dalam Islam itu diperbolehkan,” tutur Gus Yasin saat dijumpai Semarangpos.com di ruang kerjanya, Rabu (22/7/2020).

Salaman Bil Qolbi

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jateng itu mengatakan salaman bil qolbi dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan di depan dada. Cara ini bisa diterapkan jika bertemu rekan sesama santri maupun dengan kiai atau ustaz di lingkungan ponpes.

Banyak Warga Solo Abai Protokol Kesehatan, Siap-Siap Polisi Bakal Bertindak!

“Salaman bil qolbi itu artinya bersalaman dengan hati. Mulai sekarang harus dipraktikkan. Apalagi situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung,” tuturnya.

Selain disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, Wagub Jateng itu juga meminta ponpes menggalakkan program Jaga Santri untuk mencegah ponpes jadi klaster Covid-19 seperti di Wonogiri.

Program Jaga Santri seperti halnya Jaga Tangga, merupakan kiat yang efektif dalam mencegah penularan Covid-19. Sementara itu ditanya tentang riwayat penularan Covid-19 di lingkungan ponpes di Sempon, Wonogiri, yang menjadi klaster, Gus Yasin menyebut awalnya dari keluarga pengurus ponpes yang melakukan perjalanan ke wilayah zona merah.

Pelaku Renovasi Makam Mbah Jonambang Wonogiri Gagal Kembalikan Bentuk Seperti Semula

“Setelah pulang dia terpapar, tapi gejalanya tidak ketahuan. Hal itu yang menjadikan penularan,” imbuhnya.

Hingga saat ini total sudah ada 37 orang yang dinyatakan terpapar Covid-19 dari klaster ponpes di Sempon, Wonogiri. Dari jumlah sebanyak itu, delapan orang di antaranya merupakan warga luar Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya