SOLOPOS.COM - Dosen FISIP UNS Solo, Monika Sri Yuliarti menyampaikan materi pada pelatihan literasi digital untuk pondok pesantren, Sabtu (29/8/2020). (Istimewa/PKM UNS Solo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengadakan pelatihan cek fakta dan kebersihan digital dengan tema Penguatan Literasi Digital Pesantren sebagai Upaya Mewujudkan Masyarakat Cerdas Anti Hoaks. Pelatihan digelar oleh Riset Grup Komunikasi Strategis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS.

Pelatihan dilangsungkan Sabtu (29/8) di Best Western Premier Solo Baru. Dalam rilis yang diterima Solopos.com, Ketua Kegiatan yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS, Andre Rahmanto, Jumat (11/9), mengatakan pelatihan diikuti oleh sekitar 19 perwakilan dari berbagai pondok pesantren di Soloraya. Pelatihan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti penggunaan masker, hand sanitizer dan jaga jarak antar peserta.

Promosi Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Bagikan 1.000 Paket Sembako di Bali

Pemateri dalam pelatihan itu Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustiningsih yang juga merupakan trainer cek fakta dari Google News Initiative. Materi lainnya yakni tentang optimalisasi media sosial untuk pesantren yang disampaikan oleh Monika Sri Yuliarti yang juga dosen FISIP UNS Solo.

Andre mengatakan kalangan di pondok pesantren baik itu santri, pengajar maupun pengelola juga membutuhkan literasi digital. Ada tiga kategori pemanfaatan internet  di kalangan pesantren. Pertama, pesantren yang memanfaatkan internet sepenuhnya biasanya untuk menunjang  aktivitas  pesantren,  baik  untuk  keperluan  administrasi maupun untuk keperluan belajar-mengajar.

Kedua, pesantren  yang memanfaatkan internet  secara  parsial,  yakni  hanya  untuk  keperluan  administrasi  saja, sementara santri secara umum tidak diperkenankan untuk mengakses internet kecuali jika mendapatkan izin dari pengasuh dan pengurus pesantren.

Ketiga, pesantren yang sama sekali tidak memanfaatkan ataupun menyediakan fasilitas internet, baik untuk  keperluan  administrasi  maupun  kegiatan  pembelajaran.

“Informasi lewat jaringan internet kan masif. Ada yang lewat perpesanan maupun media sosial. Harapannya dengan pelatihan ini, kalangan di pondok pesantren tidak begitu saja percaya dan membagi ulang pesan atau informasi yang belum terbukti kebenarannya,” ujarnya.

Andre Rahmanto mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan bekal kepada pengelola pondok pesantren untuk agar memiliki kompetensi literasi digital yang lebih baik.

“Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini peserta menjadi lebih kritis, tidak menjadi konsumen maupun produsen hoax dan segala bentuk disinformasi- misinformasi. Untuk itu dalam pelatihan ini peserta dilatih menggunakan metode pengecekan kebenaran informasi (fact checking) melalui berbagai tools.”

Andre menambahkan, kegiatan pelatihan diawali dengan penjelasan tentang urgensi literasi digital bagi pesantren serta materi optimalisasi media sosial untuk manajemen pesantren. Kemudian dilanjutkan dengan pelathan teknis fact checking dan digital hygiene. “Peserta diberikan pelatihan teknis sehingga bisa langsung praktek melakukan pengecekan apakah sebuah informasi hoax atau bukan. Dengan begitu mereka akan lebih punya kemampuan menyeleksi sebuah informasi.”

Sampai akhir kegiatan peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi pelatihan dan berkomitmen untuk menerapkan.

Salah satu peserta pelatihan, Machrus Ali dari Pondok Pesantren Daarul Hidayah mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat. “Harapan kami ada tindak lanjut dari pelatihan ini. Jangan sampai berhenti di sini,” usulnya.

Menanggapi hal ini, Andre mengatakan harapannya keterampilan cek fakta yang didapat dari pelatihan ini bisa disosialisasikan di kalangan pesantren lainnya. Selanjutnya mereka akan menjadi agen literasi digital yang dapat memberikan pemahaman pada lingkungan terdekatnya.

Selain pelatihan fact checking, kegiatan PKM ini juga akan ditindaklanjuti dengan pembuatan modul literasi digital untuk kalangan pesantren serta pendampingan ke beberapa pesantren.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya