Pondok Gontor, Menteri Susi menantang santri lulusan Pondok Gontor untuk mengabdi di Pulau Natuna.
Madiunpos.com, PONOROGO — Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menantang pimpinan Pondok Modern Darussalah Gontor (PMDG) untuk membangun pondok pesantren di wilayah Pulau Natuna.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hal itu untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara asing itu.
“Sistem kemandirian yang ada di Pondok Gontor ini harus ditularkan ke masyarakat Natuna. Bisakah Bapak membantu mengembangkan pondok kecil yang saya buat di Natuna,” kata Susi saat memberi materi kuliah umum bertema Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia kepada ratusan santri Pondok Gontor di aula Unida Gontor, Kamis (17/11/2016).
Susi menuturkan kehadiran santri lulusan Pondok Gontor di Pulau Natuna dianggap penting dan membantu negara dalam menularkan semangat kemandirian dan kedaulatan negara. Selain itu, diharapkan kehadiran santri Pondok Gontor juga bisa menumbuhkan perekonomian di wilayah itu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, kata Susi, saat ini telah membangun sentra keluatan dan perikanan terpadu yang telah terintegrasi di Natuna.
“Kami juga berencana membawa nelayan dari daerah pantai utara [Pantura] Jawa untuk ikut serta mengembangkan ekonomi nelayan di Natuna,” jelas Susi.
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Hasan Abdullah Sahal, mengatakan tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan mengenai pembangunan pondok di Natuna menjadi ide yang sangat menarik. Selama ini belum pernah ada santri lulusan Pondok Gontor secara kelembagaan mengabdi di daerah perbatasan seperti di Natuna.
“Saya melihat Natuna seakan tempat asing bukan alam kami. Tetapi, setelah kedatangan ibu menteri menunjukkan bahwa Natuna milik kita,” ujar Hasan. Ia menambahkan permintaan Susi Pudjiastuti menjadi masukan yang baik untuk program mengabdi bagi lulusan Pondok Gontor.
“Selain itu, proram itu juga bisa membantu pemerintah untuk membina nelayan yang berada di kawasan perbatasan negara,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
