SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PEKANBARU—Melihat peta kekuatan lawan, tim boling Jawa Tengah menyadari kans untuk memperoleh medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau cukup berat. Apalagi di ajang kali ini tim boling Jateng hanya berkekuatan empat atlet, yakni Suryadi, Sonny Njoto, Tan Bie Liang dan Tan Bie Sian yang masing-masing dimaksimalkan tampil di empat nomor, yaitu  single, double, all event dan master putra-putri.

Pelatih tim boling Jateng, Hanung Tri, mengaku peluang untuk mendapatkan emas cukup berat. Dia mengatakan nomor trio putra yang diandalkan untuk menyumbang emas urung diikuti karena salah satu atlet boling, Arif, tidak bisa diturunkan.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“Saat hari keberangkatan ternyata dia tidak mendapatkan izin dari sekolahnya. Akhirnya, kami batal mengikuti nomor trio. Padahal ini nomor yang kami andalkan mendapatkan emas,” kata Hanung saat ditemui Solopos.com seusai mendampingi skuat besutannya latihan resmi di Bowling Center,  Pekanbaru, Kamis (13/9).

Dengan absennya Arif, kini boling Jateng tinggal mengandalkan nomor single putra dan putri serta double putra-putri untuk mendapatkan medali.

“Melihat kekuatan lawan, target kami tidak muluk-muluk. Kami akan berusaha mendapatkan medali tapi mungkin perak atau perunggu,” sebut Hanung.

Hanung menyebut DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi lawan paling tangguh. DKI diperkuat peraih emas SEA Games 2005 dan Asian Games 2006, Ryan Lalisang. Sementara Jawa Barat diperkuat salah satu peboling tangguh yang menjuarai pra-PON dan juga tampil di SEA Games 2011, Billy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya