SOLOPOS.COM - PON 2016 (Istimewa-pon-peparnas2016.jabar.go.id)

PON 2016 menyisakan kisah kontroversial terkait dugaan penggunaan doping oleh para atlet peraih medali.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ketua Harian Pengurus Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi (PABBSI) Jawa Tengah (Jateng), Agus S. Winarto, enggan terburu-buru menanggapi kabar yang beredar terkait dugaan penggunaan doping oleh dua binaragawan Jateng pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. PABBSI Jateng memilih menunggu informasi resmi dari Pengurus Besar (PB) PON XIX terkait kebenaran kabar itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Iya, kami memang sudah mendengar kabar itu, tapi benar atau tidaknya kami belum mempercayai. Kami memilih menunggu pernyataan resmi dari PB PON selaku pihak yang berwenang mengumumkan informasi itu,” ujar Agus saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (28/12/2016).

Sebelumnya, PB PON XIX membenarkan memang ada 12 atlet yang bertanding pada PON 2016 di Jawa Barat, 17-29 September lalu yang positif menggunakan doping. Bahkan, dugaan ini sudah ditindaklanjuti PB PON melalui tes yang dilakukan National Dope Testing Laboratory di New Delhi, India.

Dari kabar yang beredar, hasil tes National Dope Testing Laboratory itu menyatakan bahwa 12 atlet itu positif mengonsumsi. Dari 12 atlet itu, paling banyak berasal dari cabang olahraga (cabor) binaraga, yakni delapan orang. Parahnya lagi, dari desas-desus yang beredar, dari delapan atlet binaraga yang menggunakan doping itu dua di antaranya berasal dari Jateng.

Terkait kabar itu, Agus tidak sepenuhnya percaya. Hal itu dikarenakan sebelum bertanding seharusnya para atlet sudah menjalani tes doping dari PB PON sehingga bebas dari penggunaan zat terlarang. “Kami dari PABBSI Jateng memang tidak menggelar tes doping bagi para atlet sebelum berangkat ke PON. Pikiran kami saat itu, tes doping pada para atlet sudah akan dilakukan oleh PB PON selaku penyelenggara. Jadi kalau sampai kecolongan, jelas kami tidak tahu menahu,” beber Agus.

Namun, jika kabar terkait dua atletnya menggunakan doping itu benar, pihaknya pun akan memberikan sanksi tegas. Selain akan dicoret dari daftar atlet Jateng, kedua atlet itu juga akan dilarang berkecimpung di olahraga binaraga di wilayah Jateng. “Kalau memang terbukti, bukan hanya kami yang akan memberi sanksi. Tapi, dari pihak PB PABBSI dan PB PON juga akan memberi sanksi tegas,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya