SOLOPOS.COM - Taekwondoin asal Solo, Ade Kumarasandi, berfoto bersama orang tuanya setelah mendapat medali di PON 2016 (Istimewa)

PON 2016 diwarnai dengan atlet Solo yang mendapat medali.

Solopos.com, SOLO – Prestasi gemilang ditorehkan tiga taekwondoin asal Solo di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Bandung., Jawa Barat. Sebanyak tiga medali berhasil mereka raih, yakni dua perak dan satu perunggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua medali perak disumbangkan oleh Muhammad Hafiz yang turun di kelas poomsae beregu putra dan Vonny Dian Permatasari di kelas kyurugi 62 kg. Sedangkan satu perunggu direbut Ade Kumarasandi yang bertarung di kelas kyurugi 87 kg.

Ekspedisi Mudik 2024

Keberhasilan M. Hafiz bisa membawa pulang perak ini terbilang mengejutkan lantaran ketika ajang Pra PON di Depok, Jawa Barat, akhir tahun lalu, ia hanya mampu finis di peringkat kelima. Apa yang diraihnya di PON menunjukkan Hafiz kian matang dalam kejuaraan. Sementara torehan Vonny sesuai target mengingat ia adalah atlet pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Ia merupakan peraih medali perunggu di SEA Games 2011.

“Hasil ini bagi kami cukup puas karena anak-anak sudah maksimal di Bandung. Ada yang sesuai dengan target ada pula yang meleset,” papar Binpres Pengkot Taekwondo Indonesia (TI) Solo, Ali Shollikin, kepada wartawan, Kamis (29/9/2016).

Hanya, prestasi menunrun ditunjukkan Ade. Sebelumnya ia digadang-gadang bisa meraih perak. Sayang, ia harus puas meraih medali perunggu lantaran ditumbangkan atlet Sumatra Utara, Basuki Nugroho, di semifinal. Meskipun begitu, ini dimaklumi mengingat Basuki merupakan atlet SEA Games.

“Secara pengalaman dan jam terbang jelas kalah. Namun ini jadi pembelajaran yang bagus bagi Ade,” imbuh Ali.

Selepas PON, ketiga taekwondoin akan kembali berlatih di Kota Solo. Beberapa kejuaraan telah menanti seperti kejuaraan daerah (Kejurda) senior dan junior. Event tersebut rencananya digelar di Kota Magelang, akhir tahun ini. Di samping itu, ajang ini sebagai seleksi PON level remaja pada 2017 mendatang.

Sementara itu, Ade Kumarasandi memaparkan terlepas dari apa pun hasil di PON, ia mengaku bangga. Terlebih ini kali pertama ia berpartisipasi di ajang sebesar PON. Menurutnya, masih banyak yang ingin diraih setelah terjun di PON.

“Saya malah enggak beban ketika bermain di semifinal, Semua atlet pasti ingin medali emas dalam event seperti ini. Bagi saya medali bukan patokan, tetapi pengalaman yang lebih penting yang dida[at,” jelas Ade yang merupakan siswa SMAN 8 Solo ini, saat dihubungi Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya