SOLOPOS.COM - Menpora Imam Nahrawi (kanan) berjabat tangan dengan Siswi kelas XI Sekolah Islam Dian Didaktika Cinere, Kota Depok, Gloria Natapradja Hamel (kiri) ketika menggelar keterangan pers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016). Imam Nahrawi berencana akan menjadikan Gloria Natapraja Hamel sebagai Duta Kemenpora seusai gagal dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka Tahun 2016 karena masalah administrasi kewarganegaraan. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf).

PON 2016 digelar di Jawa Barat.

Harianjogja.com, BANDUNG — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menuturkan berdasarkan hasil evaluasi sejauh ini pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat sudah berjalan baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Secara objektif saya menilai penyelenggaraan PON sudah berjalan baik kalau ada hal-hal yang kurang itu sudah dievaluasi oleh PB PON,” kata Imam Nahrawi, dalam jumpa pers di Media Center Utama PON XIX, di Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat (23/9/2016).

Menpora menuturkan evaluasi ini sangat berimbas positif bagi penyelenggaraan PON XIX yang masih tersisa beberapa hari lagi dan Jawa Barat sebagai penyelenggara pesta olahraga tingkat nasional tentunya ada hal-hal atau masalah diluar kemampuan penyelenggara.

“Kami dari kementerian meminta kepada KONI agar terus mengawasi, memantau dan melaporkan soal-soal yang ada dilapangan dan menyelesaikan bersama PB PON dan setiap cabor, dengan cepat dan tidak boleh tertunda,” kata dia.

Ia menuturkan dari hasil rapat evaluasi antara Kemenpora dan PB PON XIX juga muncul masukan dari chief de mission agar ke depannya prestasi atlet yang berprestasi pada ajang tersebut harus didorong secara maksimal sebagai bahan persiapan Indonesia untuk berlaga di ajang olahraga tingkat internasional.

“Pemerintah akan memantau setiap juara sehingga nanti kita konsentrasikan di pelatnas. Jadi Hasil PON ini akan menjadi momentum menyeleksi atlet hebat untuk kita siapkan ke Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020,” ujar Menpora.

Menurut dia, pelaksanaan PON XIX juga menjadi pelajaran berharga bagi daerah lainnya bahwa menjadi tuan rumah PON bukanlah hal yang mudah.

“Seperti pembiayaan PON XIX itu ditangani oleh Pemprov (Jabar) lewat APBD-nya, sekitar Rp2 triliun. Pemerintah pusat hanya menyokong akomodasi, transportasi, honor dan pengawasan sekitar Rp130 miliar dan Peparnas. Sehingga bagi tuan rumah PON yang akan datang siap-siap untuk menyiapkan diri,” katanya.

Lebih lanjut ia berharap keberadaan venue yang dibangun untuk PON XIX bisa tetap dirasakan manfaatnya untuk ajang olahraga selanjutnya atau jangan sampai terbengkalai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya