SOLOPOS.COM - Aksi para pembalap di PON (PON-Peparnas2016)

PON 2016, bonus bagi para atlet Jateng peraih medali baru diberikan 41%.

Semarangpos.com, SEMARANG – Setelah sekian lama ditunda, bonus bagi para atlet Jawa Tengah (Jateng) peraih medali emas PON XIX 2016 akhirnya diberikan. Pemberian bonus atau dana tali asih bagi atlet berprestasi di PON 2016 itu secara simbolis diberikan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Jumat (4/11/2016) pagi.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Selain memberikan bonus untuk para atlet berprestasi di PON 2016, dalam kesempatan itu turut diberikan dana tali asih bagi para paralimpian, sebutan untuk atlet berkebutuhan khusus Jateng yang sukses meraih medali pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016.

Dalam pidatonya, Ganjar berharap bonus yang diberikan para atlet maupun paralimpian itu tidak dipotong. Pemangkasan atlet baik dari pembina olahraga, pelatih atau pihak mana pun, menurut Ganjar merupakan salah satu bentuk pungutan liar (pungli) yang harus diberantas.

“Kalau ada atlet yang merasa [bonus] dipangkas, dipungli siapa pun, matur [bilang] gubernur. Datang ke kantor saya. Ruangan saya ada di sana [lantai kedua Kantor Gubernur]. “Jadi kalau ada atlet yang merasa dipangkas, dipungli oleh siapa pun, matur gubernur. Datang ke kantor saya. Ruangan saya ada di sana [lantai II Kantor Gubernur]. Jangan khawatir,” tegas Ganjar di hadapan puluhan atlet dan paralimpian di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Jumat.

Bonus yang diberikan pada hari itu memang baru 41% dari bonus yang seharusnya diberikan kepada para atlet. Hal itu disebabkan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk bonus itu masih kurang.

Kekurangan ini dikarenakan saat menganggarkan bonus itu Pemprov Jateng belum mengetahui berapa medali yang akan diraih. Meski demikian, setidaknya penyerahan tali asih atau bonus itu menjadi komitmen pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada para atlet yang telah berprestasi mengharumkan nama Jateng. Ganjar berjanji kekurangan anggaran itu akan diperjuangkan dan dikawal hingga bisa dibagikan kepada para atlet pada tahun 2017 mendatang.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Jateng, Budi Santoso, menjelaskan pada tahap pertama pemberian bonus ini total dana yang diberikan pada atlet dan pelatih berprestasi di PON 2016 adalah Rp8.189.000.000 atau masih mengalami kekurangan Rp19.789.500.000 dari total dana tali asih yang dijanjikan. Sementara bonus untuk paralimpian peraih medali Peparnas 2016 dan para pelatih baru diberikan Rp12.758.000.000.

“Kekurangan [bonus] untuk PON Rp11 miliar dan Peparnas Rp12 miliar. Kekurangan itu akan dibayarkan pada tahun depan,” ujar Budi seperti dilansir situs resmi Pemprov Jateng.

Pada PON 2016 di Jawa Barat (Jabar) itu para atlet Jateng sukses menggondol 32 medali emas, 56 perak dan 85 perunggu. Sementara pada Peparnas 2016 yang juga digelar di Jabar, kontingen Jateng berada di posisi kedua klasemen pengumpulan medali dengan torehan 68 emas, 72 perak, dan 55 perunggu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya