SOLOPOS.COM - Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung saat menyerahkan salah satu alat latihan kepada Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo di Sekretariat KONI DIY, Rabu (23/3/2016) pagi. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pon 2016 dipersiapkan maksimal.

Harianjogja.com, JOGJA-Guna menggenjot prestasi atlet DIY di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY mulai menambah piranti latihan cabang-cabang olahraganya. Sebagai tahap awal di tahun ini sebanyak 8 cabang olahraga (cabor) yang dipastikan menerima tambahan alat latihan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedelapan cabor itu masing-masing adalah Sepak Takraw, Catur, Tarung Drajat, Balap Sepeda, Hoki, Bulutangkis, Sepakbola, serta Angkat Beban dan Berat. Bertempat di Sekretariat KONI DIY, penyerahan alat latihan yang pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY 2016 senilai Rp518 juta itu dilakukan secara langsung Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung.

“Sejak awal, kami sudah sisihkan anggaran KONI DIY sebesar Rp3 miliar khusus untuk pengadaan alat-alat latihan ini,” kata Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo, saat ditemui usai acara, Rabu (23/3/2016) pagi.

Rencananya, tahun ini pihaknya memang menganggarkan pengadaan alat latihan tak hanya untuk 8 cabor itu saja. Semua cabor yang ada di bawah KONI DIY dipastikannya akan mendapatkan tambahan alat latihan.

Menurut Gusti Prabu, prestasi atlet tak akan mungkin bisa ditingkatkan jika tak didukung oleh sarana latihan yang representatif. Oleh karena itulah, sebisa mungkin pihaknya akan selalu melakukan upgrade alat latihan dengan harapan atlet pun bisa meningkatkan standar prestasi mereka.

Sementara Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung mengaku akan membuka pintu selebar-lebarnya bagi KONI DIY untuk mengajukan tambahan anggaran melalui APBD Perubahan 2016. Oleh karena itulah, lantaran pelaksanaan PON XIX tinggal sekitar 165 hari lagi, ia menghimbau kepada pihak KONI DIY untuk segera mengajukan laporan kebutuhan anggaran tersebut. “Saya jamin, kalau kebutuhan itu mendesak, bisa dibahas lebih awal kok,” janjinya.

Namun, pengajuan itu tetap harus melalui prosedur penghitungan yang rigid dan rasional. Artinya, pihak KONI DIY pun harus bisa mempertanggungjawabkan nilai yang diajukannya itu dengan prestasi atlet-atletnya.

Dikatakannya, sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam hal pengembangan olahraga di daerahnya masing-masing. Itulah sebabnya, Pemda juga memiliki tanggung jawab terhadap aset-aset di bidang olahraga.

“Salah satunya kan ya alat-alat latihan ini,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya