SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Solopos.com)--Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jawa Tengah (Jateng) belum terlalu berharap meraih prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau.

Ketua Umum Pengprov Percasi Jateng, Agus Sarjono, usai pelantikan pengurus periode 2010-2014 di Semarang, Sabtu (9/4/2011), mengatakan hal ini karena perkembangan pecatur senior stagnan, sedangkan pecatur junior belum muncul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Agus mengaku selama kepengurusannya akan memprioritaskan pada pembinaan atlet junior.

“Mungkin pada kepengurusan saya belum terlihat tetapi untuk kepengurusan ke depan sudah bisa diharapkan prestasinya,” ujarnya.

Agus menyebutkan saat ini pecatur muda Jateng, Lutfi Ali, masuk sekolah catur Utut Adianto di Jakarta.

“Di sana kompetisi lokalnya lebih banyak dan kami berharap dia akan menjadi pecatur andalan Jateng pada masa depan,” imbuhnya.

Menurut dia, pada PON di Riau mendatang memang berharap bisa meraih medali, baik untuk putra maupun putri.

“Kita kepinginnya adalah emas tetapi kita harus realistis dengan kekuatan diri kita sendiri,” tambahnya.

Pada PON XV/2000 di Jawa Timur, cabang olahraga catur yang mempertandingkan empat nomor, Jateng hanya meraih satu medali perak.

Pada PON XVI/2004 di Palembang, Sumsel, Jateng mendapatkan satu emas dari enam nomor yang dipertandingkan.

Pada PON XVII/2008 Kalimantan Timur, cabang olahraga catur mempertandingkan 12 nomor tetapi Jateng gagal membawa pulang medali.

Ketika ditanya babak kualifikasi PON XVIII, dia menuturkan, untuk putra akan digelar Juli 2011, sedangkan putri pada September 2011.

“Kalau putri hanya sekali dan sifatnya nasional sedangkan untuk putra dibagi dalam beberapa zona,” lanjutnya.

Jateng, menurut dia, masuk zona Jawa bersama DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Ia menyampaikan hasil kualifikasi itu hanya diambil dua tim terbaik, sedangkan peringkat ketiga dan keempat harus mengikuti babak “play off” dengan grup lain.

Menyinggung soal keterlambatan pelantikan pengurus Pengprov Percasi Jateng periode 2010-2014 mengingat Surat Keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PB Percasi, Hashim Soemitro Djojohadikusuomo, tertanggal 25 Agustus 2010, dia menyatakan, itu soal teknis saja.

Menurut dia, pada akhir Agustus 2010 berdekatan dengan Lebaran 2010, kemudian saat kejurnas catur di Manado, dirinya bertemu langsung dengan ketua umum dan rencananya dilantik 5 November 2010.

Tetapi, lanjut dia, pada menjelang waktu yang ditetapkan ternyata Ketua Umum PB Percasi ada keperluan padahal beliau sendiri yang akan melantiknya dan pemberitahuan berikutnya tidak muncul-muncul.

Akhirnya, imbuh dia, pada Sabtu dilaksanakan meskipun bukan oleh Ketua Umum PB Percasi tetapi oleh Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Sudiro Atmoparwiro.

“Sebenarnya Pak Hashim mau datang tetapi baru Jumat (8/4/2011) sore memberitahukan halangannya tidak bisa datang,” tuturnya.

Padahal, ujar dia, pengurus Jateng dikejar untuk menggelar kejuaraan provinsi dan pelaksanaan rakerprov mengingat usianya sudah setahun.

“Akhinya PB mengirim surat elektronik kepada KONI Jateng untuk melantiknya,” pungkasnya.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya