SOLOPOS.COM - Atlet-atlet lempar cakram melakukan awalan sebelum melentingkan cakram di Pomnas XIII DIY, Rabu (27/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

Harianjogja.com, SLEMAN-Pelari jarak jauh andalan DIY, Nur Sodiq berhasil memenuhi harapan untuk menyumbangkan emas di nomor 5.000 meter putra. Berlaga di trek lari UNY Rabu (27/11/2013), Sodiq menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 15 menit 34.38 detik.

Dengan catatan waktu itu, Sodiq berhasil mengungguli dua pelari asal provinsi Bangka Belitung, Ferdi Iryanto dan Fery Fransiskus. Di nomor itu, Ferdi hanya mencatatkan waktu 15 menit 39.98 detik sementara Fery menorehkan total waktu tempuh selama 16 menit 41.51 detik. Dengan hasil itu, Sodiq menambah raihan medali emas bagi DIY.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Harian Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DIY Bambang Dewanjaya mengaku senang dengan prestasi atlet andalannya itu. Apalagi selama ini Sodiq telah menjadi ujung tombak DIY di berbagai kejuaraan lari jarak jauh. Sehingga kemenangannya kali ini mampu memenuhi harapan yang diberikan.

Bambang mengatakan, rencananya PASI DIY akan terus melakukan pembinaan secara intensif pada Sodiq sebab ia diproyeksikan untuk mewakili Indonesia dalam Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN beberapa waktu mendatang. Selain itu Sodiq juga akan direkomendasikan untuk mewakili DIY dalam ajang Pekan Olahraga Nasional 2016 mendatang.

“Latihan di atletik terus intensif. Sodiq dan pelatihnya, Slamet Gianto selama ini terus berlatih keras sehingga prestasi ini adalah hasil kerja keras mereka,” ujar Bambang.

Selain Sodiq, di arena atletik atlet putri Nur Laila Wattimena yang turun di nomor lempar cakram putri meraih perunggu dengan catatan jarak lemparan terjauh 33.29 meter. Sayangnya prestasi di lempar cakram putri tak diikuti oleh atlet lempar cakram putra DIY. Di nomor ini, pelempar asal Sumatera Utara, Hardodi Sihombing menjadi yang terjauh dengan torehan lemparan sejauh 41 meter.

Ditemui seusai penerimaan medali, Hardodi mengaku catatannya kali ini bukan catatan terbaiknya. Di Pomnas 2011 lalu ia mampu meraih catatan lebih baik namun hanya berhasil memperoleh medali perunggu. Namun Pomnas kali ini kondisi area pelempar lebih licin karena seharian terguyur hujan sehingga pijakan para pelempar tak sebaik saat kering. “Secara catatan sebenarnya tak lebih baik karena area lemparnya licin, tapi ternyata saya masih bisa jadi yang terbaik,” tutur Dodi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya