SOLOPOS.COM - ilustrasi asma (tricajusmurah.net)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pihak Sekolah Dasar Negeri Teguhan di Desa Banaran, Kecamatan Playen mengkhawatirkan kondisi siswa terkait adanya bau tidak sedap yang tercium dan mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SD Teguhan Endang Irianti mengatakan pada awal Juli lalu pihkanya sudah melayangkan surat ke Unit Pelaksana Tugas (UPT TK-SD) Kecamatan Playen atas pencemaran polusi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Namun sampai saat ini belum ada perubahan,” katanya, Selasa (8/10/2013).

Endang juga heran pendirian pabrik pupuk organik tersebut tidak pernah ada sosialisasi sejak awal didirikan. Padahal, pabrik itu tepat berhadap-hadapan dengan gedung sekolah.

Endang mengaku sudah berkoordinasi dengan petugas Kantor Pengendalian Lingkungan (Kapedal). Diperoleh informasi pabrik olahan limbah daun jati itu juga tidak mengantongi izin gangguan (HO) maupun izin mendirikan usaha.

Endang berharap pencemaran lingkungan menjadi perhatian serius karena sudah mengganggu masyarakat. “Terutama anak-anak sekolah yang sedang belajar,” ucapnya.

Rencananya, hari ini (Rabu) Endang bersama dewan guru SD Teguhan akan mengadu kepada Bupati Gunungkidul.
Upaya kepala sekolah melakukan protes keras ini setelah ada salah satu siswa yang sakit asma yang diduga akibat dari polusi pabrik pupuk organik.

“Salah satu siswa kami Fika Nurvita kelas III sering kambuh asmanya,” tandas Endang.

Sella Rachmawati, salah satu kelas 3 SD Teguhan tidak tahan dengan bau kotoran. Dia terpaksa menggunakan masker yang disediakan guru meski tetap merasa tidak nyaman karena tidak bisa bernapas dengan bebas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya