SOLOPOS.COM - Menparekraf, Sandiaga Uno (kiri), bersama Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menunjukkan dokumen kerja sama pembangunan Poltekpar negeri di Pendapa Sumonegaran, Sragen, Selasa (17/5/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Sragen di Kecamatan Gemolong, dipastikan mulai dikerjakan pada tahun ini dengan dana awal Rp150 miliar. Poltekpar Sragen itu nanti dirancang menjadi Poltekpar Negeri terbesar se-Indonesia dengan total anggaran pembangunan senilai Rp2,7 triliun.

Dana yang fantastis itu membuat Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, girang. Yuni, sapaan Bupati, merasa tidak sia-sia menghibahkan lahan seluas 20,3 hektare.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Awalnya Poltekpar Sragen di Gemolong akan dibangun dengan dana Rp400 miliar. Setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Direktur Poltekpar Bali pekan lalu diperoleh kepastian alokasi anggaran pembangunan mencapai Rp2,7 triliun.

“Pak Hargiyanto sudah laporan ke saya. Pekan lalu sudah tanda tangan MoU dengan Poltekpar Bali. Mulai 2023 ini gedung Poltekpar Sragen dibangun dengan dana Rp150 miliar. DED [detail engineering design] akan disampaikan ke saya untuk dimintai pertimbangan,“ ujar Yuni saat ditemui wartawan di Kantor Kecamatan Gemolong, Selasa (31/1/2023).

Salah satu alasan kenapa anggaran yang dikucurkan sangat besar, menurut Yuni adalah karena Pemkab telah menghibahkan tanah kelas I di Gemolong. Pemerintah pusat juga melihat potensi yang dimiliki Sragen.

Yuni mengaku tidak eman-eman menghibahkan tanah produktif  kalau untuk pembangunan ekonomi di Sragen, khususnya di wilayah Gemolong. Dia menyampaikan mulai 2023 ini sudah dialokasikan anggaran Rp150 miliar untuk pembangunan gedung awal. “Dana Rp150 miliar itu tidak kecil. Kami membangun Kantor Pemda Terpadu yang magrong-magrong tiga lantai saja hanya Rpo98 miliar pada tahun ini,“ jelasnya.

Selain gedung kampus juga akan ada pembangunan hotel dan dapur untuk praktik para mahasiswanya.

Sekda Sragen, Hargiyanto, mengungkapkan tim Direksi Poltekpar Bali akan bertemu dengan Bupati Yuni untuk membahas lebih jauh rencana pembangunan Poltekpar Sragen.

Gunakan Lahan Sawah Dilindungi

Sebelumnya diberitakan, pembangunan gedung kampus utama Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Sragen oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menempati lahan seluas 15 hektare yang terletak di jalur ring road Gemolong. Tepatnya di wilayah Kelurahan Kwangen, Gemolong, Sragen.

Perizinan mulai dari pengeringan lahan dan perizinan lainnya sudah selesai. Saat wartawan mengecek lokasi lahan yang menjadi tempat Poltekpar Sragen, Jumat (13/1/2023), lahan itu masih berupa sawah yang ditanami. Padahal pemerintah berencana membangun kampus itu mulai 2023 dengan rencana anggaran Rp400 miliar.

Lahan milik Pemkab Sragen itu semula masuk dalam daftar lahan sawah yang dilindungi (LSD). Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sendiri yang mengurus LSD tersebut ke pemerintah pusat sehingga bisa menjadi lahan yang siap dikeringkan.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen, Aris Wahyudi, mengungkapkan pembuatan site plan itu menjadi wewenang pengelola kampus. Aris mengatakan Disperkimtaru hanya pengesahan pembangunan gedung, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.

“Sebenarnya dari dokumen rencana detail tata ruang (RDTR) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) sudah bisa dipakai sebagai acuan. Bupati sampai ke Jakarta dalam rangka mengurus lahan yang semula masuk LSD menjadi kawasan permukiman sehingga bisa dipakai untuk Poltekpar,” jelas Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya