SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

Jakarta [SPFM], Polri mempersilakan semua pihak menilai apa yang telah dilakukan pihaknya dalam mengamankan kerusuhan di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Soal penilaian Komnas HAM bahwa ada pelanggaran HAM yang dilakukan aparat, Polri juga menghormatinya. Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol), Saud Usman Nasution, menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (27/12) menayangkan video rekaman kepada wartawan yang berisi kejadian awal sebelum kerusuhan Bima. Hal ini untuk membuktikan Polri telah melewati beberapa tahapan dan prosedur sebelum melakukan penindakan. Dalam video tersebut tampak sejumlah anggota polisi yang mengawal perjalanan massa demonstran yang rata-rata membawa senjata tajam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Saud, polisi juga sudah memberikan imbauan kepada massa agar tidak melakukan aksi di pelabuhan karena tindakan itu bisa mengganggu kepentingan publik. Kabagpenum Polri Kombes (Pol) Boy Rafli Amar menambahkan, tindakan hukum yang dilakukan aparat adalah alternatif terakhir dari eskalasi ancaman keamanan di Pelabuhan Sape. [dtc/dtp]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya