SOLOPOS.COM - Sebuah mobil polisi terbalik akibat kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022). Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. ANTARA FOTO/H Prabowo/Zk/pras.

Solopos.com, MALANG — Tim Investigasi Polri melakukan pendalaman dan analisa rekaman Closed Circuit Television (CCTV) terkait tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam. CCTV yang diperiksa yakni yang terpasang di pintu 9 hingga 14 Stadion Kanjuruhan.

Enam pintu tersebut, menurut polisi merupakan titik-titik yang banyak terdapat korban meninggal dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan seluruh rekaman CCTV yang ada sudah dilakukan analisa dan pendalaman untuk dijadikan satu alat bukti terkait tragedi Kanjuruhan.

“Sudah dilakukan analisa dan pendalaman dan itu merupakan salah satu alat bukti petunjuk yang menjadi bahan penyidikan maupun analisa tim penyidik,” kata Dedi saat jumpa pers di Mapolres Malang, Rabu (5/10/2022) malam.

Baca Juga: Tim Investigas Polri Periksa 31 Polisi Terkait Pelanggaran Etik di Kanjuruhan

Dia menjelaskan rekaman CCTV yang dilakukan pendalaman dan analisa oleh penyidik tersebut, merupakan rekaman dari pintu 9 hingga 14 di Stadion Kanjuruhan. Pada titik-titik itu, terdapat banyak korban berjatuhan.

Menanggapi adanya rekaman yang beredar terkait petugas menghalang-halangi penonton yang akan keluar dari area stadion, Dedi mengatakan bahwa sebenarnya saat itu anggota polisi yang bertugas sedang melakukan proses evakuasi.

“Anggota Polri saat mengevakuasi kepanikan itu, terjadi semacam boleh dikatakan dihalang-halangi, dilempar, kemudian terjadi lari. Pada pintu 13 dan 14, anggota polisi ada yang meninggal dunia,” tuturnya.

Baca Juga: Seorang Wanita Meninggal Tertabrak KA Singasari di Madiun, Begini Kronologinya

Ia menambahkan, dalam upaya untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut harus dipandang secara utuh dan komprehensif, termasuk bagaimana kondisi stadion, terkait statuta FIFA dan sejumlah aturan lain dalam pertandingan.

“Itu sedang dikaji oleh tim. Terkait [Panpel Arema FC], ada pendalaman, masih ada beberapa keterangan yang dibutuhkan tim,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya