SOLOPOS.COM - Sebanyak 10 sopir angkuta dan 40 driver ojol Wonogiri menerima bansos berupa paket sembako dari Polres Wonogiri, di Mapolres Wonogiri, Selasa (6/9/2022). Pemberian bansos bertujuan meringankan beban para sopir dan driver ojol lantaran terdampak kenaikan harga BBM. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah sopir angkutan kota (angkuta) dan ojek online atau ojol Wonogiri mendatangi Markas Polres Wonogiri, Selasa (6/9/2022) sore. Kedatangan mereka menerima bantuan sosial dari Polres Wonogiri karena para sopir dan driver ojol terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Paguyuban Angkuta Wonogiri, Suprapto, mengapresiasi Polres Wonogiri yang sudah memperhatikan para sopir terdampak langsung kenaikan BBM. Dia dan sejumlah sopir angkuta lain mengaku senang dengan pemberian bansos tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sangat mengapresiasi Polres Wonogiri yang punya kepedulian terhadap para sopir angkuta. Kalau boleh jujur, sangat berat dengan kenaikan harga BBM ini,” kata Suprapto kepada Solopos.com di Mapolres Wonogiri, Selasa.

Koordinator Driver Ojol Wonogiri, Wawan Sugiyanto, menyampaikan kenaikan harga BBM sangat dirasakan para driver ojol di Wonogiri. Kini mereka mengaku sangat keberatan. Sebab pendapatan mereka menjadi turun karena pengeluaran untuk membeli BBM menjadi tinggi.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum harga BBM naik, mereka biasa mengeluarkan uang Rp25.000 membeli bensin. Kini, mereka harus merogoh kocek lebih dalam, yaitu Rp30.000-Rp40.000/hari untuk konsumsi BBM.

Baca Juga: Harga BBM Naik, SPSI Wonogiri Bersiap Kawal Distribusi Bantuan Subsidi Upah

“Setiap hari, rata-rata para driver ojol di Wonogiri bisa dapat Rp70.000/hari. Itu belum dipotong membeli bensin. Kalau harga BBM naik seperti ini, tentu pendapatan kami akan banyak berkurang,” kata dia kepada wartawan.

Dia melanjutkan, menjadi driver ojol di Wonogiri tidak mudah. Terlebih, konsumen atau pengguna jasa ojol tidak setinggi dan semasif di kota lain, seperti Solo.

Kondisi jalan di Solo jauh lebih mudah karena datar dan jarak antara driver dan pengguna ojol terbilang dekat. Sedangkan di Wonogiri, jalan dan jarak antara driver dan pengguna ojol jauh. Sehingga konsumsi BBM di Wonogiri lebih boros.

“Kami, para driver ojol sangat berterima kasih kepada Polres Wonogiri karena sudah peduli dengan kami. Jujur saja, kenaikan BBM ini sangat memberatkan kami,” ujar dia.

Baca Juga: Anggaran Bansos Pengalihan Subsidi BBM di Wonogiri Senilai Rp8 Miliar

Sementara itu, Wakil Kepala Polres Wonogiri, Kompol Anggara Rustamyono, mengungkapkan Polres Wonogiri membagikan bansos guna meringankan beban para sopir dan driver ojol yang terimbas langsung kenaikan BBM.

Polres memberikan bansos berupa kebutuhan pokok, seperti beras dan minyak goreng. Dia berharap pemberian bansos itu dapat mengurangi beban pengeluaran para pelaku usaha di sektor transportasi di Wonogiri.

Pemberian bansos itu menyasar kepada 40 driver ojol dan 10 sopir angkuta Wonogiri. Total bantuan yang diberikan sebanyak 50 bansos berisi paket sembako.

“Ini wujud kepedulian dan perhatian kami kepada mereka. Semoga bansos ini dapat membantu meringankan beban para sopir dan driver ojol di Wonogiri,” ucap Kompol Anggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya