SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Jajaran Polres Sukoharjo menelusuri aset milik tersangka kasus arisan fiktif TR, warga Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

TR diduga menipu dan menggelapkan uang milik para korban arisan fiktif itu di Solo dan Sukoharjo dengan total nilai Rp5 miliar lebih. Namun, hasil penelusuran aset dengan mengecek kondisi rumah TR bikin polisi heran dan bingung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Gede Yoga Sanjaya mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi mengatakan dari hasil penelusuran aset sementara, TR diketahui tidak meniliki aset yang fantastis.

Padahal kerugian korban yang melapor baik di Polresta Solo maupun Polres Sukoharjo terhitung besar. Korban yang melapor ke Polresta Solo kerugiannya mencapai Rp5 miliar sementara di Sukoharjo Rp149 juta.

“Kami belum tahu pasti uang itu larinya ke mana. Dari penelusuran aset tidak ditemukan yang nilainya fantastis. Jangankan mobil, handphone saja dikasih kok,” ungkap AKP Yoga, Jumat (30/8/2019).

Selama pelariannya TR bersembunyi dari satu hotel ke hotel di wilayah Sukoharjo. Selain itu menurut keterangan para korban, TR juga dikenal hidup mewah.

Hal ini pulalah yang membuat para korban percaya akan bujuk rayu pelaku hingga mereka tertipu. Apalagi jika menilik nominal kerugian korban arisan fiktif itu rata-rata mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

“TR diketahui tinggal di daerah Sangkrah, Pasar Kliwon. Dia ini janda beranak dua dan kondisi rumahnya biasa saja,” katanya.

Rumah tersangka terletak di lingkungan padat penduduk dan tidak ditemukan aset yang mencolok atau bernilai tinggi. Bahkan TR tidak memiliki mobil.

“Kami juga bingung uangnya di bawa ke mana? Apakah mungkin untuk gaya hidup atau lainnya. Yang jelas tersangka selama ini tinggal dari hotel ke hotel di wilayah Solo Baru,” katanya.

Kasatreskrim mengungkap modus TR dalam mengelabui korban dengan mengajak kenalannya mengikuti arisan online melalui aplikasi Whatsapp. TR diduga membutuhkan biaya cukup besar untuk mengelabui korban.

TR membuat para korban percaya terlebih dahulu. Saat mengikuti arisan kali pertama, TR memberikan uang tarikan arisan kepada para korban. Alhasil para korban percaya dengan arisan yang dijalankannya.

“Seperti korban dari Sukoharjo yang percaya karena saat ikut pertama dia memang benar mendapatkan uang tarikan arisan di bulan ketujuh senilai Rp30 juta. Pelaku butuh modal besar karena semakin banyak yang ikut arisan, semakin besar pula modal yang dibutuhkan untuk diputar dan diputar sampai mentok,” katanya.



Menurut Kasatreskrim, korban sudah begitu mempercayai TR hingga terus memasang uang arisan. Hal ini berbekal dari keikutsertaannya yang pertama bisa mendapatkan uang tarikan arisan Rp30 juta.

Pelaku juga menyakinkan dengan broadcast dari peserta lain yang mengikuti arisan tersebut. Dengan kondisi ini, korban percaya adanya arisan yang dijalankan TR meskipun arisan tersebut fiktif.

“Korban mulai curiga saat pelaku tidak memberikan uang tarikan arisan sesuai yang dijanjikan. Lalu korban melaporkan ke sini karena ada korban lain yang sudah melaporkannya ke Polresta Solo. Total korban mengalami kerugian Rp149 juta,” katanya.

Saat ini tersangka telah mendekam di tahanan Mapolres Sukoharjo. Penyidikan kasus arisan fiktif masih terus dikembangkan Polres Sukoharjo. Koordinasi dengan Polresta Solo dilakukan mengingat korban arisan fiktif juga melaporkan TR di sana.

Polres mengimbau warga yang merasa menjadi korban arisan fiktif TR segera melaporkan ke Polres Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Guru Penggerak Boyolali Berpeluang Jadi Kepsek hingga Pengawas Sekolah

Guru Penggerak Boyolali Berpeluang Jadi Kepsek hingga Pengawas Sekolah
author
Rohmah Ermawati Rabu, 24 April 2024 - 09:20 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kepala Disdikbud Boyolali, Supana (tengah) meninjau lokakarya guru penggerak di Gedung Mahesa, Selasa (23/4/2024). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak 179 guru penggerak angkatan IX menggelar pameran karya di Gedung Mahesa Boyolali, Selasa (23/4/2024). Guru penggerak diketahui menjadi jalan bagi para guru untuk menuju jabatan fungsional seperti kepala sekolah (kepsek) hingga pengawas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Supana, menyampaikan kegiatan panen hasil belajar guru penggerak angkatan IX adalah puncak pendidikan selama enam bulan. Ada tujuh tahap lokakarya yang digelar para guru penggerak selama enam bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada hari ini mereka dinyatakan lolos dengan sertifikasi guru penggerak. Dan oleh Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah diserahkan kepada Bapak Bupati. Tentunya kami akan terima teman-teman guru penggerak menjadi sebuah aset bagi Boyolali,” kata Supana ketika ditemui di sela-sela acara.

Supana menjelaskan nantinya dengan para guru penggerak akan berupaya mengubah dan menginovasi pendidikan tidak sekadar menjadi fungsi selaku pejabat, tapi mereka menjadi inspirator sekaligus pioner dan menjadi pemimpin pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang ditempati.

Koran Solopos

Ia berharap dengan adanya guru penggerak akan membawa perubahan luar biasa bagi dunia pendidikan terutama di Boyolali. Perubahan tersebut bisa sejalan dengan paradigma dan implementasi Kurikulum Merdeka serta Profil Pelajar Pancasila.

Dia menambahkan para guru penggerak juga dipercaya sudah menguasai teknologi dan memiliki inovasi di bidang pendidikan. Supana sangat menunggu karya nyata para guru penggerak di seluruh satuan pendidikan.

“Di samping melihat pergerakan teman-teman menjadi pemimpin pembelajaran di lingkungannya, kami juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk menduduki jabatan strategis. Seperti jabatan fungsional itu diduduki oleh teman-teman penggerak,” jelas dia.

Emagazine Solopos

Walau seorang guru senior, lanjutnya, akan tetapi jika tidak memiliki sertifikasi guru penggerak maka tidak bisa menduduki jabatan fungsional seperti kepala sekolah dan pengawas sekolah. Bahkan, pada akhirnya para guru penggerak bisa menduduki jabatan struktural seperti kepala bidang dan kepala dinas.

Sementara itu, Ketua Koordinator Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan IX Boyolali, Ahmad Shofingi, mengatakan lokakarya ketujuh digelar selama dua hari Senin-Selasa (22-23/4/2024). Kegiatan diikuti 179 guru dari PAUD hingga SMA/SMK sederajat.

“Pada Senin kami ada kegiatan di kelas, lalu pada Selasa ada kegiatan panen hasil karya,” kata dia.

Interaktif Solopos

Beberapa kegiatan pameran hasil karya terdapat berbagai sesi salah satunya sesi berbagi. Yaitu ada tiga calon guru penggerak yang selama pendidikan enam bulan memiliki aksi nyata terbaik.

Sebelum acara puncak atau lokakarya tujuh, para calon guru penggerak mendapatkan mendapatkan pendidikan dan pendampingan individu secara luring serta pembelajaran secara daring.

“Tujuan dari guru penggerak adalah membentuk guru yang inovatif sebagai pemimpin pembelajaran. Guru penggerak diharapkan memiliki dampak nyata bagi pembelajaran di lingkungannya. Kemudian, bisa mewujudkan komunitas pembelajaran di masing-masing lingkungannya,” kata dia.



Untuk menjadi guru penggerak, para guru harus mendaftarkan diri di laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/ lalu lulus dua tahap seleksi. Yang pertama seleksi CV dan esai kemudian tahap kedua wawancara serta simulasi mengajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Momen Pertemuan Prabowo-Gibran dengan Tim Hukum di Kertanegara

Momen Pertemuan Prabowo-Gibran dengan Tim Hukum di Kertanegara
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Rabu, 24 April 2024 - 09:20 WIB
share
SOLOPOS.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyapa awak media usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dan tim hukum di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Antara/Reno Esnir)

Solopos.com, JAKARTA — Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang seluruh anggota tim hukum yang berjumlah 51 ke kediamannya untuk bersilaturahmi sekaligus menyerahkan berkas putusan MK kepadanya di kawasan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).

Dalam pertemuan yang juga dihadiri cawapres Gibran Rakabuming Raka tersebut, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada tim kuasa hukum pasangan capres-cawapres nomor urut 02 yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan kemenangannya di MK, Prabowo memfokuskan diri untuk memperkuat koalisi untuk membantu dirinya menjalankan roda pemerintahan nanti.

Koran Solopos

Wakil Ketua tim Hukum Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan (tengah) didampingi Hotman Paris (kanan) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Antara/Reno Esnir)

 

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menaiki mobil usai melakukan pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Antara/Reno Esnir)

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

12 Inovasi Ini Lolos 4 Besar Lomba Inovasi Daerah Sragen 2024

12 Inovasi Ini Lolos 4 Besar Lomba Inovasi Daerah Sragen 2024
author
Tri Rahayu , 
Rohmah Ermawati Rabu, 24 April 2024 - 08:56 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi inovasi (freepik.com)

Solopos.com, SRAGEN—Setelah melakukan penjurian selama dua hari, Senin-Selasa (22-23/4/2024), tim juri Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Sragen 2024 berhasil mengerucutkan 24 inovasi dari peserta menjadi 12 inovasi yang menjadi nominasi juara.

Belasan inovasi tersebut selanjutnya dilakukan validasi lapangan oleh tim juri pada Rabu (24/4/2024). Hasil validasi lapangan ini diambil sembilan juara masing-masing Juara I, II, dan III per kategori dan diumumkan pada Sragen Award 2024, Juni mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Riset dan Inovasi Daerah Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, Wawan Kurniawan, kepada Solopos.com, Rabu, mengungkapkan seleksi lomba inovasi daerah Kabupaten Sragen 2024 sudah masuk tahapan validasi lapangan oleh tim juri dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan awak media massa.

Dia mengatakan validasi lapangan dilakukan pada inovasi daerah yang masuk dalam empat besar dalam setiap kategori.

Koran Solopos

“Validasi lapangan ini dilakukan untuk menentukan tiga juara per kategori. Jadi total ada 12 inovasi yang lolos untuk tiga kategori, yakni kategori OPD [organisasi perangkat daerah]/RSUD [rumah sakit umum daerah]/BUMD [badan usaha milik daerah]; kategori kecamatan/bagian; dan kategori desa/kelurahan,” ujar Wawan.

Dia menyampaikan validasi lapangan dilakukan dengan untuk memverifikasi data dukung riil yang ada di lapangan. Menurutnya, tim dibagi menjadi tiga, yakni Tim I dikoordinasi juri dari UGM dibantu pegawai Bapperida; Tim 2 dikoordinasi juri dari Kemendagri dan Bapperida Sragen; dan Tim 3 dikoordinasi juri dari media massa dan Bapperida Sragen.

Berikut Daftar Calon Juara Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Sragen 2024

Emagazine Solopos

-Kategori OPD/RSUD/BUMD

  1. Desa Tumis (Desa Tuntas kemiskinan) dari Dinas Sosial Sragen
  2. Konservasi air dengan pengelolaan grey water untuk pemenuhan kebutuhan air baku dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen.
  3. Tante Agresif (tangani stroke dengan cepat, tepat, tanggap, dan komprehensif) dari RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
  4. Hebat (Homecare Sobat Telemedicine) dari RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen.

Kategori Kecamatan/Bagian

  1. Pengaman Santets (pengamanan aset tanah eks bondo desa melalui citra satelit dan Google Maps pada Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.
  2. Periodisasi Tender/Seleksi Secara Elektronik di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Sragen
  3. E-Sakip (Sistem informasi akuntabilitas kinerja secara elektronik) pada Bagian Organisasi Setda Sragen
  4. Si Mas Pede (Sistem informasi evaluasi laporan penyelenggaraan pemerintahan desa atau LPPD) di Kecamatan Plupuh, Sragen.

Kategori Kelurahan/Desa

Interaktif Solopos
  1. Sop Duren (Sistem optimalisasi data usulan Musrenbang) di Kelurahan Sine Sragen
  2. Pos Kelas Si Tedi (Program sosial Kelurahan Ngembatpadas konsultasi dan terapi penyandang disabilitas) di Kelurahan Ngembatpadas, Gemolong, Sragen.
  3. Kelurahan Online di Kelurahan Gemolong, Kecamatan Gemolong, Sragen.
  4. Si Dul (Si Daur Ulang) di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories