SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, menjelaskan rencana patroli besar-besaran untuk menjaga kondusivitas Sragen di Mapolres Sragen, Jumat (30/9/2022). (Istimewa/Humas Polres Sragen)

Solopos.com, SRaGEN — Polres Sragen akan menerjunkan tim intelijen untuk mengawasi adanya botoh dan politik uang dalam pemilihan kepala desa (pilkdes) serentak di 19 desa pada 25 Oktober 2022 mendatang. Adanya botoh dan politik uang bisa berpotensi menganggu kondusivitas keamanan desa.

Penjelasan itu diungkapkan Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, saat ditemui wartawan di Mapolres Srgen, Kamis (6/10/2022) siang. Ia sudah mendapat informasi dari Intelijen yang menyebut adanya fenomena botoh di pikades, Aktivitas perjudian atau botohan berpotensi menganggu kondusivitas desa karena pihak yang kalah bisa tidak terima dan membuat masalah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kalau praktik botoh itu benar ada maka akan kami tindak tegas. Selain botoh, kami juga mengawasi praktik politik uang atau intimidasi dalam bentuk apa pun. Persoalan politik uang itu lebih baik diselesaikan di Desk Pilkades. Seperti halnya kalau ada sengketa pilkades juga diselesaikan lewat Desk Pilkades. Jangan sampai memobilisasi massa,” jelasnya.

Dalam pilkades serentak nanti ada enam desa yang masuk zona hijau dan 13 desa yang masuk zona kuning. Desa zona hijau tingkat kerawanannya rendah. Sedangkan di zona kuning tingkat kerawanannya cukup tinggi.

Baca Juga: Jelang Pilkades Serentak 2022, Botoh dari Luar Sragen Sudah Masuk di 4 Desa

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen melakukan roadshow ke 13 desa zona kuning ini untuk melakukan acara deklarasi pilkades damai. Acara ini diikuti para calon kepala desa (cakades).

Mereka diajak untuk deklarasi damai. Bukan cuma itu, cakades juga harus siap kalah dan siap menang. Kapolres menegaskan deklarasi damai itu bersifat mengikat sebagai komitmen moral dari par calon kades, paniti pilkades, badan permusyawaratan desa (BPD), dan pihak lainnya.

“Kami sudah safari di sembilan desa dan empat desa akan dilakukan pada Senin besok. Untuk yang enam desa di zona hijau ini tingkat kerawanannya rendah karena calonnya sepasang suami istri sehingga tidak perlu deklarasi damai. Saat deklarasi damai itu, kami menekankan adanya pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat dan meneguhkan kembali pentingnya pilkades damai dan sejuk,” jelasnya.

Baca Juga: 13 dari 19 Desa di Sragen yang Gelar Pilkades Serentak Rawan Konflik

Kapolres juga berpesan kepada para tim sukses calon agar tetap menjaga kondusivitas desa dan rata-rata mereka siap menciptakan kesejukan dan kedamaian. Dia menerangkan damai itu harus diciptakan semua pihak, baik dari calon, tim sukses, panitia pilkades, dampai BPD dan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya