Harianjogja.com, SLEMAN- Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penjual minuman keras oplosan yang banyak beredar di wilayah Sleman barat dan telah mengakibatkan empat orang tewas.
Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin, mengatakan belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka atas dalam kasus tewasnya empat warga setelah pesta minuman keras oplosan tersebut.
Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam
“Penyelidikan terus kami lakukan, namun saat ini belum menemukan siapa penjual minuman keras oplosan tersebut,” katanya, Minggu (17/11/2013).
Menurut dia, di satu sisi penyelidikan juga menemukan fakta di lapangan bahwa para korban tewas meramu sendiri minuman keras oplosan setelah masing-masing item membelinya di warung minuman keras.
“Sehingga penyebab kematian secara tidak langsung akibat kesalahan korban dalam mencampur minuman keras. Para korban tidak mengetahui prosentase yang dicampurkan. Kemungkinan melebihi dosis sehingga mereka tewas,” katanya.
Minuman keras kembali menelan korban jiwa di wilayah Sleman. Dua warga Desa Sendangrejo, Minggir, Sleman tewas usai pesta miras oplosan, Minggu (10/11/2013) malam.
Dua korban tewas adalah Suratijo warga Dusun Ngepringan II Rt 02 Rw 03, Sendangrejo, Minggir serta Sri Mulyanto yang tinggal di Dusun Jonggrangan, Sendangrejo, Minggir, Sleman. Keduanya menenggak minuman keras bersama di rumah Irawan, Dusun Jonggrangan Rt 01 Sendangrejo, Minggir pada Jumat (8/11).
Jenis minuman keras yang diminum adalah vodka hingga membuat mereka mabuk. Tetapi informasi lain mereka sempat mengoplosnya dengan campuran jenis lain seperti ciu.
Sebelumnya dua warga Godean, Sleman pada Kamis (7/11/2013) tewas diduga akibat menenggak minuman keras oplosan. (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
