SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, KUDUS &mdash;</strong> Polres Kudus, Senin (16/4/2018) sore menggerebek tempat produksi minuman keras (miras) beromzet Rp8 Juta sepekan di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Produsen miras yang berlokasi di sebuah gudang itu baru digerebek setelah 1,5 tahun beroperasi.</p><p>Dani, salah seorang pekerja di tempat itu, proses produksi miras dikerjakan oleh tiga pekerja. Pekerja yang bertugas meracik bahan untuk dibuat minuman itu, menurutnya, adalah warga Tuban. Dalam sehari, mereka bisa menghasilkan 150 liter minuman keras yang dikemas dengan botol plastik berukuran 1,5 liter.</p><p>Gudang berukuran sekitar 20 meteran persegi tersebut berada di lokasi gang buntu dan tersamarkan dengan adanya aktivitas perbengkelan dan vulkanisir ban. Gudang yang digunakan untuk tempat produksi miras, kata Dani, merupakan tempat yang disewa karena di lokasi yang sama juga terdapat tempat usaha bengkel dan vulkanisir ban.</p><p>Polisi Kudus yang menggerebek tempat itu juga menemukan salah satu kamar yang digunakan untuk menyimpan ratusan botol minuman keras dari belasan merek. Sebanyak 85 dos minuman keras yang setiap donya berisi 12 botol berukuran 1,5 liter serta 136 drum berisi minuman keras dalam bentuk fermentasi dirampas sebagai barang bukti perkara tersebut.</p><p>Berdasarkan pengamatan Kantor Berita <em>Antara</em> di lokasi tempat produksi itu, Selasa (17/4/2018), terdapat sejumlah peralatan penyulingan berskala besar serta seratusan drum plastik berukuran 200 liter yang berisi bahan baku minuman keras dalam proses fermentasi.</p><p>Agus, salah seorang warga desa setempat mengaku tidak mengetahui bahwa di dekat rumahnya ternyata ada tempat produksi minuman keras. "Selama ini warga mengetahui tempat tersebut sering dijadikan tempat bertransaksi minuman keras," ujarnya.</p><p>Beberapa warga lain juga mengaku hanya mengetahui bahwa dari lokasi tersebut sering tercium bau minuman keras dan menduga memang sering digunakan untuk minum minuman keras. Sejumlah barang bukti yang digunakan untuk produksi minuman keras serta barang bukti minuman keras kemasan dibawa polisi ke Mapolres Kudus untuk pemeriksaan lebih lanjut.</p><p>Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning mengakui jajarannya tengah memintai keterangan sejumlah saksi terkait tempat produksi minuman keras di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus itu. "Hingga kini, pengungkapan yang diduga dijadikan tempat produksi minuman keras tersebut masih didalami," ujarnya.</p><p>Sedangkan, Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono yang menggelar jumpa pers di lokasi tempat produksi minuman keras itu dengan didampingi Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning, Rabu (18/4/2018), mengakui pengungkapan tempat produksi minuman keras itu dilakukan atas dasar laporan masyarakat. "Pengungkapan jajaran Polres Kudus ini yang paling besar di Jateng dan omzetnya per pekan juga mencapai Rp8 juta-an," ungkapnya.</p><p>Produksi minuman keras itu menurut Kapolda semula dilakukan di tempat lain, baru sekitar 1,5 tahun lalu dipindahkan ke Kudus. "Jika melihat lokasi tempat produksinya, memang tidak mudah diketahui orang karena masuknya melalui gang pemukiman penduduk, kemudian baru ada areal kosong yang dibuat seperti barak sementara," ujar Condro Kirono.</p><p>Untuk keterlibatan warga Tuban yang diketahui sebagai pembuat minuman keras, katanya, masih dalam pemeriksaan, sedangkan pihak yang diduga bekerja sama juga dalam pengejaran. Salah seorang pelaku yang telibat dalam produksi minuman keras berinisial DH mengaku tertarik memproduksi minuman keras karena didukung pendanaan oleh temannya dari Tuban itu.</p><p>"Saya kenal dengan dia karena sebelumnya sering kulakan minuman keras dari Tuban, kemudian diminta membuat dengan bagi hasil 30% dirinya dan 70% temannya," ujarnya.</p><p>Ia mengaku hanya menjalankan proses produksinya karena peralatan didatangkan dari Tuban, sedangkan bahan baku yang meracik juga temannya dari Tuban yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Minuman keras yang diproduksi, katanya, sebagian besar dijual ke Tuban, sedangkan di Kudus hanya sebagian kecil.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya