Polres Klaten bekuk 6 penjudi

Klaten (Solopos.com) – Aparat Polres Klaten berhasil membekuk enam penjudi jenis togel di kawasan Ketandan dan Karangnongko dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar Senin-Selasa (27-28/6/2011).

Keenam penjudi togel itu masing-masing Sutopo, 35, Suharno, 30, Dwi Hadi Prayitno, 33, yang tak lain warga Ceporan, Gantiwarno, Wahono, 46, Dedi Indro Susanto, 33, warga Belangwetan, Klaten Utara, dan Cristi, 30, warga Karangnongko. “Keenam penjudi togel itu dibekuk dalam operasi Pekat yang digelar Polres Klaten dalam dua hari terakhir,” tutur Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja melalui Kasat Reskrim, AKP Rudi Hartono saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Selasa (28/6/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Rudi, selama sebulan terakhir jumlah penjudi yang berhasil dibekuk Polres Klaten mencapai sekitar 30 orang. Dia mengakui, praktik perjudian cukup marak. Namun, menurutnya maraknya praktik perjudian itu tak hanya terjadi di Kabupaten Klaten. ”Di setiap kabupaten juga marak. Tinggal bagaimana kesigapan Polres setempat saja untuk membekuk mereka,” tukas Rudi.

Para penjudi tersebut dijerat dengan pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Selain menahan para penjudi itu, aparat juga menyita barang bukti berupa uang ratusan rupiah serta sejumlah peralatan judi togel. Keenam penjudi itu berhasil ditangkap setelah Polres Klaten mendapati laporan dari warga mengenai praktik haram di dua lokasi tersebut.

Dedi Indro Susanto, 33, salah seorang penjudi yang tertangkap mengaku terpaksa melakukan praktik haram itu untuk kebutuhan makan. Kepada polisi, Dedi mengaku baru mencoba melakukan praktik judi selama dua hari. Namun, sebelum mendapat keuntungan, pria pengangguran itu buru-buru dibekuk polisi. “Tak punya pekerjaan padahal saya butuh uang untuk makan. Jadi saya coba-coba melakukan judi itu,” tutur dia.

mkd