Solopos.com, SUKOHARJO– Sebanyak empat dari tujuh belas desa di Polokarto duduki kawasan tertinggi kasus stunting. Selain itu, Polokarto duduki peringkat pertama dari 12 kecamatan di Sukoharjo dengan angka kasus stunting tertinggi.
Camat Polokarto, Heri Mulyadi, mengatakan diperlukan kerja sama antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) dalam penanganan stunting.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Sebenarnya penanganan stunting sudah dimulai lima tahun lalu dengan pembentukan rumah sehat, tiap tahun ada penambahan PMT [pemberian makanan tambahan] ke Posyandu, dan sebagainya,” kata Heri.
Dari total 17, terdapat empat desa dengan angka kasus stunting tertinggi di Kecamatan Polokarto, yaitu Desa Bakalan, Desa Kemasan, Desa Mranggen, dan Desa Wonorejo.
“Empat desa tersebut jadi lokus [lokasi fokus] penanganan stunting,” lanjut Heri.
Dari penjelasan Heri, penyebab stunting dari keempat wilayah tersebut karena jadi kawasan dengan penduduk terpadat di Kecamatan Polokarto.
Selain itu, wilayah tersebut jadi kawasan dengan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat rendah.
Heri menjelaskan Polokarto akan melaksanakan rembuk stunting tingkat kecamatan, dan akan mengundang empat desa yang jadi lokus penanganan stunting melalui APBDes.
Kondisi anak stunting di empat desa sesuai dengan parameter stunting, meliputi lingkar lengan di bawah standar, tinggi badan di bawah standar atau tidak sesuai dengan tinggi badan pada umurnya.
“Kondisi anak stunting di empat desa sebenarnya tidak banyak, tapi ada,” kata Heri.
Sukoharjo telah mengalami penurunan kasus stunting sebanyak 0,22% dari 7,33% pada 2020 menjadi 7,11% pada 2021.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, dalam Rembuk Stunting Kabupaten Sukoharjo pada Senin (12/9/2022) di Hotel Tosan, Grogol, Sukoharjo, mengetakan persentase tersebut masuk kategori kasus stunting rendah se-Jawa Tengah.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
