SOLOPOS.COM - Wahyu Haryanto (istimewa)

Solopos.com, SOLO — Anggota DPRD Solo, Wahyu Haryanto, menarik diri dari persaingan bakal calon presiden Pasoepati periode 2020-2022.

Wahyu beralasan tugasnya menjadi legislator cukup menyita waktu sehingga dia memilih mengurungkan niat menjadi P1 (sebutan Presiden Pasoepati). Keputusan itu telah dikomunikasikan dengan bakal calon wakil presiden pendamping Wahyu, Djodi Purnomo, serta sejumlah korwil pendukung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terungkap! Pria Duduk di Jalanan Madiun yang Ditabrak Truk Pertamina Ternyata Warga Sragen Berusia 16 Tahun

Sebagai informasi, akhir Oktober lalu Wahyu bersedia maju setelah tiga korwil mendorongnya tampil dalam Kongres VIII Pasoepati usai Pilkada 2020. Ketua Pasoepati Korwil Klaten, Djodi Purnomo, kemudian disebut bakal menjadi pendamping Wahyu.

Namun sebulan kemudian Wahyu memutuskan mundur dari kontestasi karena pertimbangan pekerjaan. Politikus PDI Perjuangan itu mengaku sulit membagi waktu apabila nantinya terpilih dalam kongres.

“Tugas kedewanan sudah cukup menyita fokus dan perhatian. Setelah saya pikir kembali, lebih baik saya mundur demi kepentingan bersama,” ujar Wahyu saat dihubungi Solopos.com, Senin (30/11/2020).

Lapor ke Korwil

Kehadiran pasangan Wahyu-Djodi sempat mengejutkan karena berani menjadi penantang dua bakal pasangan calon yang sudah muncul sebelumnya. Mereka adalah Maryadi Gondrong-Agus Ismiyadi serta Prapto Koting-Sapta Oox. Wahyu mengaku sudah menyampaikan sikapnya pada Djodi serta korwil pendukungnya.

“Hari Jumat [27/112020] kami sudah berdiskusi via daring. Mereka menerima sikap saya,” ujar lelaki yang juga Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo itu.

Wahyu mengaku memberi keleluasaan pada korwil pengusungnya untuk menentukan arah dukungan yang baru. Dia mendengar korwil pengusungnya sudah menemukan pasangan yang layak didukung. “Mau ke Pak Gondrong, lik Prapto atau mengusung pasangan baru enggak masalah. Saya serahkan ke Mas Djodi dan teman-teman korwil.”

Kapolresta Solo Larang Warga Berkerumun Rayakan Malam Tahun Baru: Nekat Langsung Bubarkan!

Sementara itu, Djodi Purnomo mengklaim Wahyu-Djodi sejatinya belum merupakan pasangan final. Pihaknya masih meraba pasangan alternatif yang dapat merangkul lebih banyak korwil.

“Kami masih utak-atik dengan mendengar masukan dari korwil-korwil. Kami ingin pasangan baru nantinya bisa mengakomodasi korwil lebih luas, bukan satu-dua tribune saja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya