SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono (kedua dari kiri) bersama Wakil Bupati Rohadi Widodo saat kunjungan ke Solopos, beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/dok)

Politik Karanganyar Bupati menduga ada pihak-pihak yang ingin merusak hubungannya dengan wakil bupati.

Solopos.com, KARANGANYAR – Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengungkapkan adanya provokasi, dan upaya memecah belah hubungannya dengan Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar, Rohadi Widodo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bupati menyampaikan informasi tersebut di hadapan puluhan peserta Ceramah Perkembangan Politik di Kabupaten Karanganyar, Selasa (29/3/2016), di Ruang Paripurna DPRD Karanganyar.

Acara tersebut menghadirkan pengamat politik dan sosial dari UNS Solo, Drajat Tri Kartono. Bupati menyatakan upaya provokasi yang dilakukan tidak bakal memecah hubungannya dengan Wabup.
Tapi orang nomor satu di Bumi Intanpari itu tak menyebutkan siapa atau kelompok mana yang ingin memecah soliditas pasangan Yuro (Juliyatmono dan Rohadi Widodo).

“Saya kira ada indikasi itu, satu dua coba memprovokasi supaya kami tidak harmonis lagi. Saya sampaikan ini supaya tak coba-coba melakukan provokasi itu,” ujar dia, saat ditemui wartawan.

Ditanya apakah upaya provokasi dan pecah belah dilakukan terkait agenda Pilkada Karanganyar 2018, Bupati menjawab diplomatis. Dia tak mau menyebutkan siapa provokator itu.

“Maksud saya begini, ada pihak-pihak yang coba memprovokasi supaya keharmonisan [Yuro] yang sudah berlangsung ini bisa dipecah. Tapi ini tidak mungkin terjadi,” kata dia.

Yuli, panggilan Bupati, tidak menampik kemungkinan upaya provokasi terkait agenda Pilkada. Tapi dia buru-buru menjelaskan, apa yang dia sampaikan terkait kinerja pasangan Yuro.

“Saya tidak bicara pilkada. Saya bicara kinerja, bagaimana memberikan contoh Bupati dan Wabup yang kompak, bersinerji untuk memberikan energi lebih bagi birokrasi bekerja,” tambah dia.

Yuli menyatakan hal yang wajar bila ada orang atau pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekompakan Yuro. Mereka lantas melakukan upaya pecah belah dan provokasi.

Kendati demikian Yuli tidak berani menyatakan dirinya akan berpasangan kembali dengan Rohadi Widodo dalam Pilkada 2018. Dia beralasan sedang fokus bekerja membangun Karanganyar.
“Kan masih lama itu. Kita tidak bicarakan Pilkada. Sekarang yang terpenting bekerja sebaik mungkin untuk Karanganyar. Guyub rukun mewujudkan kesejahteraan Rakyat,” ujar dia.

Sedangkan Wabup Karanganyar, Rohadi Widodo, saat ditemui solopos.com, mengonfirmasi adanya provokasi halus yang dilakukan sejumlah pihak kepada dirinya beberapa waktu terakhir.
Dia menduga provokasi yang sama dilakukan pihak-pihak tersebut kepada Bupati. Tapi provokasi itu menurut Rohadi tak sampai mengganggu keharmonisan hubungan Yuro.

“Kadang-kadang itu begini, mereka dengan bahasa sok menakke, Pak Njenengan saene maju kiyambak mawon [Pilkada 2018]. Orang-orang ini bisa jadi jualan yang sama ke Pak Yuli,” kata dia.

Rohadi menyatakan sikap politiknya di Pilkada Karanganyar 2018 seperti harapan masyarakat. “Kalau masyarakat masih menghendaki saya bersama Pak Yuli, ya kami tetap bersama,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya