Solopos.com, SOLO — Politeknik Indonusa Solo menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) gitar di Mancasan, Baki, Sukoharjo.
Pandemi Covid-19 menjadikan usaha para pengrajin gitar di kawasan industri gitar desa Mancasan, Baki, Sukoharjo, ikut terdampak. Produksi gitar menurun karena terjadi penurunan penjualan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Viral Video Bullying di Alkid Solo, 9 Bocah Perempuan Dibawa Ke Kantor Polisi
Memasuki masa new normal, pengrajin perlahan mencoba berproduksi kembali hanya saja belum mengetahui protokol kesehatan yang diperlukan dalam bekerja.
Melihat hal ini, tim PPPUD Politeknik Indonusa Solo melaksanakan sosialisasi protokol kesehatan era new normal pada Senin (10/8/2020) bagi para pengrajin gitar.
Tim PPPUD Politeknik Indonusa Solo, Ichwan Prastowo, dalam sosialisasi menyampaikan dalam bekerja di bidang produksi saat ini harus diutamakan memperhatikan K3 terutama penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Program Hibah Modal Usaha Rp2 Miliar DSC XI Dibuka, Catat Cara Daftarnya
Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh perangkat desa dan 10 perwakilan pengrajin gitar di Sukoharjo ini juga dilakukan serah terima wastafel portabel. Serah terima diwakilkan oleh ketua pelaksana Wahyu Tri Hastiningsih kepada Kepala Desa Mancasan, bapak Sudarjo.
Wastafel portabel merupakan hibah Ristek-brin dan Politeknik Indonusa Surakarta tahun 2020. Pengadaan wastafel portabel ini diharapkan dapat di manfaatkan di area industri gitar di desa Mancasan.