Politeknik Indonusa Solo Jajaki Perkuliah Daring dengan Tiongkok

Politeknik Indonusa Solo Jajaki Perkuliah Daring dengan Tiongkok.

Solopos.com, SOLO—Politeknik Indonusa Solo menjajaki membuka perkuliahan daring atau kuliah online dengan sejumlah perguruan tinggi (PT) di Tiongkok. Perguruan itu antara lain, Nampoo University, China Pharmaceutical University, dan Yingzhi Collage Zhejiang Normal University.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Politeknik Indonusa Solo, Suci Purwandari, mengatakan telah melakukan kunjungan ke sejumlah PT di Tiongkok pada Desember 2017 lalu.

“Sambutan pihak PT di Tiongkok positif, tapi kami belum sampai penandatangan memorandum of understanding [MoU] kerja sama ,” katanya kepada Solopos.com, Sabtu (13/1/2018).

Lebih lanjut Suci mengatakan kebijakan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Moh. Nasir yang mengizinkan perkuliahan daring membuka peluang perguruan tinggi swasta (PTS) untuk menyelenggarakan perkuliahan jarak jauh, termasuk di luar negeri.

Menurutnya, perkuliahan daring ini juga merupakan perkuliahan jarak jauh. Pemerintah sebelumnya melarang model perkuliahan jarak jauh ini.

“Kami masih melakukan persiapan untuk kemungkinan membuka program double degree melalui perkuliahan daring dengan beberapa perguruan tinggi di Tiongkok,” ungkap Suci.

Di sisi lain, perkuliahan daring ini dianggap lebih efisien dari segi waktu dan dana karena mahasiswa dari luar negeri tidak perlu harus datang ke Indonesia. Kuliah online ini mengandalkan kecanggihan teknologi. Pada pelaksanaannya kuliah bisa dilakukan melalui video streaming atau sarana lainnya.

“Perkuliahan daring sudah menjadi tuntutan zaman. Kami juga harus mengikuti agar tidak ketinggalan,” imbuhnya.

Dia menambahkan telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas di Tiongkok untuk program beasiswa bagi mahasiswa dan dosen Politeknik Indonusa yang akan melanjutkan studi S1 ke S2 dan S2 ke S3

“Dalam waktu dekat kami akan mengirimkan empat mahasiswa mengikuti beasiswa S1 ke S2 dan dua dosen untuk beasiswa S2 ke S3 ke Tiongkok,” jelasnya.