Polisi terus monitoring rumah orangtua Maruto

Klaten (Espos)–Jajaran Polsek Cawas, Klaten terus melakukan monitoring atau pengawasan kediaman (rumah-red) orangtua Maruto yaitu Sujono dan Sri Mulyani di Dukuh Pakisan, Pakisan, Cawas.

Langkah tersebut diambil polisi guna memastikan ada atau tidaknya aktivitas mencurigakan di rumah orangtua Maruto, sosok yang disebut-sebut menjadi bagian jaringan gembong teroris Noordin M Top. Kapolres Klaten AKBP Tri Warno Atmojo melalui Kapolsek Cawas, AKP Frans Minarso SH MH mengatakan, monitoring mulai diintensifkan pascaledakan bom yang megguncang Jakarta dua pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Instruksi langsung dari pimpinan untuk melakukan pengawasan memang tidak ada. Tetapi sebagai yang punya wilayah, saya lakukan monitoring terus utamanya pascaledakan bom di Jakarta dua pekan lalu,” ujarnya saat ditemui wartawan di sela-sela pengawasan rumah oragtua Maruto, Rabu (29/7) siang. Dia menambahkan, selain pengawasan pandangan mata, pihaknya juga mengumpulkan keterangan dari warga setempat.

AKP Frans menjelaskan, anggota Polsek Cawas telah diinstruksikannya untuk melakukan pengawasan rumah orangtua Maruto dengan tidak mengenal waktu. Namun menurutnya tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan di kediaman orangtua Maruto seperti misalnya adanya orang-orang yang tidak dikenal atau hilir mudik mobil dari luar kota. “Anggota sudah saya minta untuk segera mengiformasikan bila ada kendaraan mencurigakan yang keluar masuk,” imbuhnya.

Frans melanjutkan, Sujono dan Sri Mulyani diduga mengalami trauma kecil atau stres lantaran banyaknya jurnalis yang datang dan meminta untuk melakukan wawancara. Dugaan tersebut disampaikan Frans merespons sikap keluarga Maruto yang mulai bersikap tertutup terhadap para jurnalis. Sejak dua hari terakhir pihak keluarga yang diwakili oleh kakak kandung Maruto yakni Putut menolak memberikan keterangan kepada jurnalis. “Maaf mas, saya lelah dan tidak bisa memberikan keterangan,” ujarnya saat ditemui Espos.
kur