SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian mengepung Ponpes Shiddiqiyah Jombang untuk menangkap anak sang kiai yang menjadi DPO kasus pencabulan, Kamis (7/7/2022). (Youtube/TVOnenews)

Solopos.com, JOMBANG — Petugas kepolisian menemukan banyak ruang rahasia di lingkungan Pondok Pesantren Shiddiqqiyah, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Hal itu terungkap saat polisi mencari tersangka pencabulan santriwati pondok pesantren tersebut.

Tersangka MSA merupakan putra dari pemimpin Ponpes Shiddiqqiyah Jombang. MSA adalah DPO dalam kasus pencabulan sejumlah santriwati.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sampai saat ini polisi terus mencari MSA. Kami masih fokus di dalam karena banyak sekali ruangan di sana yang kosong, yang tersembunyi banyak, sehingga kami terus menggeledah ruangan itu,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto kepada wartawan di Jombang, Kamis (7/7/2022).

Dirmanto menyampaikan hingga kini polisi belum berhasil menangkap anak kiai Jombang berusia 42 tahun itu. Pihak keluarga pun enggan untuk menyerahkan tersangka sehingga petugas terus melakukan pencarian.

Baca Juga: 320 Simpatisan Anak Kiai Jombang Cabul Diamankan karena Halangi Polisi

Dirmanto minta keluarga pengasuh Pesantren Shiddiqiyah membantu polisi terkait masalah ini. Polisi pun sudah berupaya untuk bersikap humanis dalam penegakan hukum tersebut.

Proses penegakan hukum kasus itu juga sudah cukup lama. Polisi sudah melewati dua kali praperadilan, P-19 tiga kali, termasuk empat kali koordinasi dengan kejaksaan.

“Saya imbau kepada keluarga tersangka MSA untuk kooperatif membantu kami. Sekali lagi, kami imbau pihak dari MSA bantu kami,” kata Dirmanto.

Baca Juga: Buntut Anak Kiai Jombang Cabuli Santri, Kemenag Cabut Izin Ponpes

Kiai Haji Muchtar Mu’thi, ayah dari tersangka MSA sekaligus pengasuh Pesantren Shiddiqiyah, kepada polisi berjanji menyerahkan putranya ke Polda Jatim pada Kamis sore.

Selama masih mencari keberadaan MSA, hingga kini polisi juga memeriksa simpatisan tersangka. Sekitar 320 orang yang dibawa ke Polres Jombang dan dari jumlah itu, sebanyak 20 orang masih anak-anak.

“Di dalam [pesantren] banyak simpatisan. Kami sudah mengamankan mereka ke Polres Jombang, jumlahnya 320 orang, sebanyak 20 orang di antaranya anak-anak, kami pilah. Banyak dari luar kota, ada yang dari Malang, Banyuwangi, Semarang, Yogyakarta, Lampung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya