SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SLEMAN — Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap tujuh orang terduga pelaku pelemparan batu yang menewaskan seorang suporter PSS Sleman asal Jatinom, Klaten, bernama Muhammad Asadulloh Alkhoiri asal Klaten. Di antara mereka, ada para pelajar yang masih di bawah umur. 

Mereka diduga merupakan kelompok yang beraksi di Kalasan pada Sabtu (19/1/2019) malam lalu. Kelompok tersebut melempar batu ke arah korban yang dalam perjalanan pulang dari menonton pertandingan PSS Sleman vs Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Beberapa hari yang lalu ada kejadian yang menewaskan suporter di daerah Kalasan. Alhamdulillah sudah terungkap dan sudah kami tangkap,” kata Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri sesuai peresmian Gedung Satpas di Mapolres Sleman, Rabu (23/1/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, ia mengatakan, hal ini merupakan peringatan keras kepada suporter yang lain. Meskipun fanatik terhadap sesuatu, tindakan-tindakan kekerasan tidak dibenarkan.

“Ini sudah bolak-balik terjadi, jadi siapapun pelakunya akan kami beri tindakan tegas. Itu kan tindakan bareng-bareng, nanti akan kami pilah-pilah, yang jelas, tujuh orang sudah tertangkap,” ucap dia.

Dari tujuh orang tersebut, kata Kapolda, masih kategori usia muda, bahkan ada juga yang masih berstatus pelajar. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Anggaito Hadi mengatakan saat ini, anggota Polres Sleman masih di lapangan untuk mengembangkan peristiwa ini. “Kemungkinan masih ada pelaku lain,” ucap dia.

Diberitakan Solopos.com, seorang anggota Sleman Fans bernama Muhammad Asadulloh Alkhoiri, 20, asal Klaten, meninggal dunia akibat terkena lemparan batu oleh kelompok tak dikenal saat pulang ke melewati jalan Jogja-Solo, tepatnya di Kalasan, Sleman. Korban mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito, Sleman, Sabtu (19/1/2019) malam.

Sebelumnya, korban dan adiknya, Muhammad Aflah Almanshurin, 15, berboncengan mengendarai sepeda motor dan berangkat sekitar pukul 12.30 WIB untuk menonton laga persahabatan PSS Sleman-Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Saat kejadian, korban dan adiknya dalam perjalanan pulang ke Klaten dengan posisi korban di depan mengemudikan sepeda motor.

Saat itu, mereka berada di belakang rombongan suporter Persis Solo, Pasoepati, yang juga dalam perjalanan pulang ke arah Solo. Sekitar pukul 19.30 WIB di ruas jalan Jogja-Solo, tepatnya di Kalasan, Sleman, Asad dan Aflah melihat rombongan di depan mereka menepi di sisi kiri jalan.

Asad lantas berusaha menyalip rombongan Pasoepati dari sisi kanan. Mereka tak menyadari jika di ruas jalan sebaliknya atau jalan raya Solo-Jogja, terdapat puluhan orang berombongan mengendarai sepeda motor melintas.

Sebuah batu beton berukuran besar dilempar dari rombongan tak dikenal tersebut hingga mengenai dada Asad. “Kakak saya sempat membelokkan sepeda motor ke kiri [tepi jalan]. Pada bagian bibirnya berdarah. Kondisinya masih sadarkan diri,” kata Aflah saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/1/2019).

Melihat peristiwa tersebut, rombongan suporter Pasoepati lantas mendatangi Asad dan Aflah. Mereka memboncengkan Asad menuju Rumah Sakit Islam (RSI) Kalasan yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian guna mendapatkan perawatan. Asad kemudian dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito. Namun, ia dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB setelah mengalami perdarahan pada ulu hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya