Solopos.com, SOLO — Aparat Polresta Surakarta/Solo telah menerima laporan dari sopir bus Sugeng Rahayu, Hariyadi, 33, warga Palur, Kebonsari, Madiun, Jawa Timur, yang terluka akibat aksi pelemparan batu terhadap bus yang disopirinya, Jumat (10/1/2020) siang.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo kini masih menyelidiki motif teror bus Sugeng Rahayu untuk menangkap pelaku.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Arwansa, kepada Korban tersebut merupakan sopir bus Sugeng Rahayu yang mengalami luka-luka di bagian wajah. “Laporan sudah kami terima, kami segera menindaklanjuti aduan ini,” ujar Arwansa mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai. Sebelumnya, Hariyadi menjelaskan selain dirinya yang menjadi korban, terdapat seorang penumpang yang juga mengalami luka-luka di wajah akibat terkena serpihan kaca pada Kamis (9/1/2020) dini hari. Menurutnya, total ada sembilan bus yang menjadi sasaran teror orang tak dikenal di ruas jalan Kota solo. Ia menjelaskan pada Kamis ada empat bus lalu pada Jumat ada lima bus menjadi sasaran pelemparan batu.
Hariyadi menyebut saksi yang melihat pelaku seluruhnya berbeda-beda, ada yang melihat pelaku seorang diri ada pula yang melihat berboncengan. Namun, ada sebuah kesamaan yakni pelaku menggunakan motor jenis matic dan selalu menyerang dari arah berlawanan. Hingga Akhir Januari, Curah Hujan di Kota Solo Masih Tinggi Ia menduga aksi pelemparan batu itu berlatar belakang dendam pelaku karena hanya menyasar bus Sugeng Rahayu. Menurutnya, beberapa waktu belakangan tidak ada kejadian mencolok seperti kecelakaan atau komplain ugal-ugalan. Tetapi, awal Januari sempat ada perselisihan antara kru bus dengan pengguna jalan di Kota Solo.