Jakarta [SPFM], Polisi masih terus menyelidiki bom yang meledak di sebuah swalayan di Jalan Yos Sudarso, Lubuk Lingau, Sumatera Selatan, Sabtu 18 Juni 2011 lalu. Polisi telah memeriksa empat saksi terkait ledakan bom low explosive tersebut. Kepala Pusat Penerangan Hukum, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa (21/6) mengungkapkan penyelidikan terhadap saksi ada 6 orang. Sementara untuk orang yang menitipkan paket bom, menurut Boy masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Densus 88 dan Polda Sumatera Selatan.
Indra Sumarjono, pemilik swalayan, saat ini berada di Rumah Sakit Lubuk Lingau karena terkena luka ringan di bagian perut akibat bom tersebut. Awalnya, kata Boy, paket berisi bom itu dikirim melalui kantor perusahaan travel. Selanjutnya, paket itu dikirim ke swalayan milik Indra dengan mobil Avanza milik perusahaan travel terkait. Boy menjelaskan, belum ada tanda-tanda adanya keterkaitan antara bom Sumsel dengan jaringan-jaringan teroris yang sebelumnya ada di tanah air.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Jaringan teroris umumnya merakit bom berisi paku. Oleh karena itu, Boy mengatakan, paket bom bisa saja dilatarbelakangi oleh pemasalahan pribadi seperti persaingan bisnis, yang kemudian berujung pada tindakan teror. [vivanews/lia]