SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mataram [SPFM], Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggerebek Pondok Pesantren Khilafiah Umar bin Khatab di Desa Samolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, yang menjadi lokasi ledakan bom rakitan pada Senin lalu. Penggerebekan ini dilakukan karena langkah persuasif untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan bom terus ditolak oleh pengurus dan santri pondok pesantren (ponpes) tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Ajun Komisaris Besar (AKB) Sukarman Husein di Mataram Rabu (13/7) mengatakan, sampai sejauh ini polisi belum bisa masuk ke Ponpes Khilafiah Umar bin Khatab untuk melakukan olah TKP ledakan bom. Ledakan yang diduga bom rakitan di salah satu ruangan dalam Ponpes Khilafiah Umar bin Khatab tersebut menewaskan seorang pengurus ponpes, Firdaus. Sejumlah informasi menyatakan, dalam ponpes itu masih ada bahan peledak dan sejumlah senjata api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, Polisi mulai mengisolasi ponpes tersebut. Masyarakat diminta menjauh dari pesantren. Isolasi ini sebagai antisipasi upaya polisi untuk masuk ke pesantren. Sekitar 200 polisi telah diterjunkan dari kesatuan Brimob, Pengendalian Massa, Densus 88 Anti Teror, penjinak bom dan juga bantuan personel TNI. [miol/dev]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya