SOLOPOS.COM - Penyuluhan “Kenali Jantung Anda untuk Hidup Sehat” bagi kalangan Polisi dan karyawan di Gedung Pamobvit Polda DIY, Jumat (28/4/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Tidak sedikit polisi yang berurusan dengan penyakit jantung

 
Harianjogja.com, SLEMAN- Tugas yang diemban polisi tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Menjaga kesehatan diri juga perlu diperhatikan. Terutama kesehatan jantung. Pasalnya, kerja lapangan yang tidak mengenal waktu menyebabkan pola hidup polisi menjadi tidak sehat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk mengingatkan dan menyadarkan resiko tersebut, Rumah Sakit Bhayangkara menggelar penyuluhan “Kenali Jantung Anda untuk Hidup Sehat” bagi kalangan Polisi dan karyawan di Gedung Pamobvit Polda DIY, Jumat (28/4/2017).

Jumlah peserta sekitar 200 orang berasal dari seluruh satuan kerja (Satker) yang ada di Polda, Polres dan Polsek hingga Brimob. “Kegiatan ini bertujuan agar polisi menjaga kesehatan jantungnya. Sebab, potensi terkena serangan jantung bagi polisi juga cukup besar,” kata Kasubid Biddokes Dokpol RS Bhayangkara Polda DIY, Intartiningsih.

Saat ini, lanjutnya, tidak sedikit polisi yang berurusan dengan penyakit jantung. Selain ada yang menggunakan ring, beberapa polisi juga meninggal akibat serangan jantung. Kondisi tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Mulai makan-makanan berlemak, kurang sayur, kurang buah-buahan, hingga kurang tidur.

Ada juga yang disebabkan oleh faktor keturunan, stress dan kelelahan. “Banyak polisi yang bekerja di lapangan, ada juga yang keseringan duduk, merokok, dan aktivitas lainnya. Kondisi itu dapat menyebabkan jantung tidak sehat,” jelasnya.

Dia berharap, seluruh polisi untuk mendeteksi gejala-gejala yang bisa menyebabkan serangan jantung. Misalnya, saat merasakan nyeri pada bagian dada, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Menurutnya, dengan pola kerja polisi saat ini potensi terserang penyakit jantung sekitar 65%.

“Pemeriksaan kesehatan jantung, bagi anggota Polri dan karyawan digratiskan. Cukup menyerahkan KTA. Sementara bagi masyarakat umum cukup membawa Kartu BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Karumkit Bhayangkara Polda DIY Theresia Lindawati mengatakan, penyakit jantung sampai saat ini menjadi penyakit penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Setiap tahun, lebih dari 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit tersebut.

“Gaya hidup tidak sehat, tingkat stress yang tinggi, menjadi penyebabnya. Selain biaya penyembuhannya tinggi, penyakit ini juga dapat menyebabkan penderita tidak dapat menunaikan aktivitasnya dengan baik,” kata Theres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya