SOLOPOS.COM - Warga mengamati lokasi penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan, di Jl. Deposito T, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Polisi memeriksa saksi yang mengamankan cangkir (mug) berisi air keras yang disiramkan ke Novel Baswedan.

Solopos.com, JAKARTA — Penyidik kembali memeriksa satu orang saksi terkait kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK Novel Baswedan. Saksi tersebut merupakan orang yang pertama kali mengamankan mug yang diduga dijadikan sebagai wadah air keras sebelum disiramkan ke wajah Novel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi di TKP [tempat kejadian perkara] itu ada sebuah mug yang diamankan diduga digunakan untuk menyiram korban. Mug ini diamankan dari TKP oleh seorang saksi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol R. P. Argo Yuwono, Rabu (24/8/3017).

Menurut Argo, setelah menemukan mug tersebut, saksi pun mengamankannya dengan menggunakan kain dan kemudian diletakkan di teras rumah Novel. Hal itu dilakukan dengan harapan tidak semua orang akan memegang barang bukti tersebut.

Setelah diamankan di teras rumah Novel, tim dari Inafis yang datang ke TKP kemudian mengambil mug yang dijadikan barang bukti tersebut. Namun, tidak ditemukan sidik jari pada mug itu.

“Jadi begini, itu adalah H2SO4 ya kalau kena tangan melepuh, kalau kena levis itu berlobang kira-kira. Apakah pelaku pakai tangan telanjang? Kita ada beberapa kemungkinan, bisa pakai sarung tangan, kalo tangan telanjang apa dia berani gitu tapi ini semua masih bagian dari penyelidikan dari pihak penyidik,” papar Argo.

Novel yang ditemui di Singapura, menurut Argo, telah memberikan sejumlah keterangan seperti firasat bahwa dia diikuti sebelum kejadian dan kejadian yang dia ketahui saat aksi penyiraman terjadi. Namun, Novel sendiri tidak mengetahui siapa persisnya pelaku yang menyiramkan air keras ke wajahnya.

Ketika disinggung mengenai pernyataannya di beberapa media terkait kejadian yang menimpanya, menurut Argo, Novel enggan berbicara lebih jauh. “Jadi saat kita tanyakan di 5 media yang keluar pernyataan itu, sampai sekarang dia belum menyampaikan. Intinya belum waktunya saya sampaikan sebelum pelaku ditangkap,” kata Argo.

Kendati demikian, Argo optimistis pihaknya bisa memecahkan kasus ini. Seperti diketahui, pada April lalu Novel disiram dengan air keras usai menunaikan sholat subuh di masjid yang berada tak jauh dari rumahnya. Empat bulan berlalu sejak peristiwa itu tetapi hingga kini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya