SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong>&nbsp;– Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) memeriksa tujuh saksi terkait kasus penyerangan rumah jamaah <a href="http://news.solopos.com/read/20180520/496/917416/setara-institute-kecam-teror-terhadap-warga-ahmadiyah-di-lombok-timur" target="_blank">Ahmadiyah di Lombok Timur</a>, Sabtu (19/5/2018) dan Minggu (20/5/2018).</p><p>"Kami sudah mengambil keterangan lima hingga tujuh orang saksi terkait penyerangan itu. Polda NTB sudah <em>back up</em> penuh di lokasi kejadian," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/5/2018).</p><p>Polri menggandeng para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat guna menetralisir ketegangan di antara warga dan mengantisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari. "Bekerja sama dengan komponen-komponen seperti MUI di NTB, pemuka agama setempat sebagai upaya pencegahan," katanya.</p><p>Pada Sabtu lalu, terjadi penyerangan dan perusakan rumah penduduk dan pengusiran terhadap tujuh keluarga di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Penduduk yang diamuk massa brutal itu kemudian diungsikan ke Kantor Polres Lombok Timur.</p><p>Teror kemudian berlanjut pada Minggu dengan <a href="http://news.solopos.com/read/20180520/496/917410/ahmadiyah-target-teror-ratakan-rumah-usir-kami-dari-lombok-timur" target="_blank">penyerangan dan perusakan</a> rumah penduduk di lokasi yang sama, bahkan dilakukan di depan aparat kepolisian. Akibat serangan brutal itu, beberapa rumah hancur.</p><p>Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto memperkirakan ada 50 orang pelaku yang terlibat dalam aksi anarkis terhadap jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu. "Pelaku 50 orang, tidak ada korban jiwa maupun luka. Tapi rumah dirusak," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/5/2018).</p><p>Ia menjelaskan <a href="http://news.solopos.com/read/20180520/496/917404/teror-terhadap-warga-ahmadiyah-lombok-di-bulan-puasa-inikah-pemicunya" target="_blank">kronologi insiden</a> ini bermula saat sekelompok massa tiba-tiba merusak beberapa rumah milik warga bernama Zainal, Jasman, Usnawati, Amat dan Artoni.</p><p>Pihaknya belum mengetahui penyebab terjadinya penyerangan terhadap rumah jamaah Ahmadiyah ini. Menurut dia, Polres Lombok Timur masih menyidik kasus ini. "[penyebab] Masih diteliti polres. Ini [kasus] bukan yang pertama kali," ucapnya.</p><p>Ia mengatakan Polri akan bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk mencegah terjadinya kasus intoleransi serupa di kemudian hari. "Polisi berdiri pada garda terdepan dalam penegakan hukumnya. Kalau masalah keyakinan harus melibatkan seluruh stakeholder," tuturnya.</p>

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya