SOLOPOS.COM - RSUD Ngipang, Banjarsari, Solo, (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan penyidik sudah memeriksa enam orang saksi kasus suami pasien positif corona ancam tenaga kesehatan atau nakes RSUD Ngipang.

Ade Safri tak memerinci siapa saja enam orang yang sudah diperiksa tersebut. “Proses lidik dan sidik masih berlangsung, pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih berlangsung, Jumlah saksi yang yang sudah diperiksa sebanyak enam orang,” terang Ade seperti diberitakan detikcom, Jumat (23/7/2021).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, polisi memastikan turun tangan menangani kasus suami pasien corona ancam nakes RSUD Ngipang, Banjarsari, Solo. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/7/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Dokter RSUD Ngipang Solo Diancam Suami Pasien, Polisi Turun Tangan

Ekspedisi Mudik 2024

Kasus suami ancam nakes RSUD Ngipang, Solo, itu bermula saat ada seorang pasien positif corona berinisial Kh yang meninggal di RS tersebut. Suami pasien tersebut, JS, warga Kadipiro, Banjarsari, Solo, yang tinggal di Ngemplak, Boyolali, menolak jasad istrinya dimakamkan dengan protokol kesehatan.

Ia pun mengamuk dan mengancam sejumlah dokter, perawat, serta dokter spesialis yang berusaha menenangkan dan memberikan pengertian. Plt Dirut RSUD Ngipang, dr Niken Yuliani Untari, kepada wartawan mengungkapkan JS tidak sampai melakukan pemukulan.

Surat Pernyataan

Karena tetap menolak jenazah istrinya dimakamkan dengan prokes dan ancam nakes RSUD Ngipang, Solo, suami pasien corona itu kemudian diminta menandatangani pernyataan menolak pemakaman dengan prokes.

Baca Juga: Tolak Istrinya Dimakamkan Pakai Prokes, Suami Ngamuk Ancam Dokter RSUD Ngipang Solo

Setelah itu, JS yang terlibat kasus ancam nakes RSUD Ngipang, Solo, itu pulang ke rumah domisilinya di Ngemplak, Boyolali. Di sana JS mengurus pemakaman istrinya. Ia juga mengontak ambulans dari sukarelawan untuk menjemput istrinya di rumah sakit.

Ketua Paguyuban Pengemudi Ambulans Soloraya (Pedas), Nanang Khoironi, membenarkan ada salah satu sopir ambulans yang dikontak oleh JS. Sopir tersebut bernama Dwi Ardian.

“Sopir ambulans ini datang ke lokasi. Tapi sampai sana dia curiga karena gang menuju rumah pasien diportal. Selain itu juga di sana ada polisi,” ujar Nanang kepada Solopos.com.

Baca Juga: Rel Layang Joglo Solo Bakal Dilengkapi Underpass, Kapan Mulai Dibangun?

Sopir ambulans mendapat informasi pasien yang meninggal itu positif corona dan keluarganya menolak pemakaman dengan prokes. Akhirnya ia tidak jadi mengambil jenazah karena khawatir dengan risikonya.

Karena tak ada yang mau membantu memulasarakan dan memakamkan jenazah istrinya, JS akhirnya kembali lagi ke RSUD Ngipang dan setuju istrinya dimakamkan dengan prokes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya