SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Polisi masih menyelidiki pelaku pengiriman bom buku ke kantor berita radio KBR 68 H, kantor BNN dan rumah Japto S Soerjosoemarno. Saat ini sudah ada belasan saksi dimintai keterangan.

“Saksi sudah 12 orang,” kata Kabagpenum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2011).

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Boy tidak menjelaskan dari mana saja saksi-saksi tersebut. Namun umumnya saksi berasal dari karyawan radio KBR 68 H.

Boy mengatakan, kondisi Kompol Dodi Rahmawan berangsur pulih. Terkait pemeriksaan Propam, Boy belum bisa menjelaskan kepada publik.

“Hasilnya ada, tapi belum bisa disampaikan kita kasih kesempatan untuk dia (Dodi) sembuh dulu. Kan sudah kehilangan tangan, luar biasa tidak bisa dinilai harganya. Kepolisian concern di sana dulu. Agar secara psikis baik dan dia bisa kembali bekerja lagi,” jelas Boy.

Menurut Boy, tindakan penjinakan bom tidak seharusnya dilakukan Dodi. Hanya satuan Gegana yang boleh melakukan penjinakan. “Harusnya Gegana, polisi di lapangan harusnya hanya mengamankan TKP,” ujarnya.

Sebelumnya, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla mendapat paket berisi bom buku. Namun sebelum sampai di tangan Ulil, bom itu meledak saat dicoba dijinakkan oleh polisi di Kantor Berita Radio (KBR) 68H, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur. Sejumlah orang termasuk Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan terluka.

Selain untuk Ulil, bom buku juga dikirimkan kepada Komjen Goris Mere ke kantor BNN. Paket ketiga dialamatkan pada Ketua Umum (Ketum) Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno.

(dtc/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya