Polisi Pastikan E-KTP Palsu dari Kamboja Bukan Indikasi Kecurangan Pilkada

Polisi memastikan e-KTP palsu dari Kamboja tidak terkait indikasi kecurangan Pilkada Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan, memastikan paket dari Kamboja berisi puluhan e-KTP yang ditemukan oleh petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu tidak ada hubungannya dengan pilkada. Hal itu juga diyakini tak terkait indikasi kecurangan pilkada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belum lama ini, aparat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebuah paket dari Kamboja yang dikirim melalui layanan Fedex. Paket tersebut berisi sejumlah barang seperti 36 lembar e-KTP, 32 lembar NPWP, satu buah kartu ATM, serta buku tabungan. Awalnya, polisi mencurigai adanya inidkasi bahw pengiriman ini berhubungan dengan kecurangan dalam pemilu.

“Ada pengiriman 36 KTP dan NPWP 32 [lembar], satu rekening bank, kita sedang selidiki karena indikasinya terkait masa pilkada,” sebut Iriawan, Senin (13/2/2017).

Namun, menurutnya, setelah melalui proses analisa, pihaknya meyakini pengriman paket ini tidak berhubungan dengan kejahatan pilkada. Jumlah KTP yang diduga palsu tersebut terlalu sedikit jika memang penggunaannya untuk melakukan kejahatan atau kecurangan dalam pilkada.

Iriawan pun menambahkan bahwa kini pihaknya menduga pengiriman KTP berserta kartu NPWP ini berhubungan dengan tindak pidana kejahatan ekonomi. “Setelah kita analisa, Kalau terkait dengan Pilkada pasti bukan 36 saja. Indikasi terkait kejahatan ekonomi, bukan Pilakda DKI,” kata Iriawan.

Untuk itu, Iriawan meminta masayarakat tidak perlu khawatir terkait hal ini. Dia juga menjanjikan akan mengust masalah ini dan memastikan keamanan pilkada terjamin.