SOLOPOS.COM - Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo. (Inews.id)

Solopos.com, JAKARTA -- Kasus Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, yang terbukti menyalahgunakan narkoba menjadi pelajaran bagi Polri. Terkait itu, Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, menginstruksikan seluruh Polda di Indonesia menggelar tes urine para anggotanya.

Bagi polisi yang kedapatan positif menggunakan narkoba, Ferdy Sambo meminta tidak langsung diproses pidana. Melainkan dibina terlebih dahulu. "Kita proses dengan pelanggaran kode etik profesi Polri. Dilakukan assessment atau rehab anggota dan pembinaan disiplin sehingga tidak mengulangi perbuatan," ujar Ferdy Sambo, Sabtu (6/3/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia menjelaskan polisi yang positif narkoba akan diminta membuat pakta integritas agar tidak mengulangi. Apabila melanggar, barulah anggota itu dipecat secara tidak hormat."Selain itu, kita minta yang bersangkutan membuat pakta integritas untuk tidak mengulangi perbuatan. Dan apabila yang bersangkutan menggunakan kembali dan melanggar pakta integritas, kita segera ajukan PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat)," tuturnya.

Baca juga: Mayat Bayi Misterius Mengapung di Sungai Sawur Sragen

Namun, untuk polisi yang kedapatan berperan sebagai pengedar narkoba, Sambo memastikan orang itu akan langsung dipecat. Dia mencontohkan oknum polisi Polres Bireuen Aceh yang mengedarkan sabu seberat 100 gram pada 2018.

"Namun untuk anggota yang terlibat langsung membawa dalam jumlah besar, seperti di Polres Bireuen, Aceh, dan dugaan menjadi pengedar, kita langsung pidanakan dan proses PTDH tanpa pembinaan lagi," tegas Sambo.

Sambo pun mengungkapkan setiap polda di Indonesia telah melaporkan hasil tes urine setiap anggotanya. Menurutnya, tidak terlalu banyak yang positif narkoba.

Baca juga: Waspada, BMKG Sebut Ada Potensi Tsunami 18 Meter di Banyuwangi

"Semua Polda sudah [laporkan hasil tes urine]. Sudah melaksanakan dan melaporkan. Yang positif ada. Tapi nggak sampai 1%. Enggak terlalu banyak. Tapi kan tetap jadi masalah internal," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya